Ledakan di RD Kongo Tewaskan 16 Orang, Pemerintah dan M23 Saling Menyalahkan

Konflik yang sedang berlangsung antara pemberontak M23 dan pemerintah RD Kongo berakar dalam setelah genosida Rwanda di tahun 1994. (Anadolu Agency)

Ledakan di RD Kongo Tewaskan 16 Orang, Pemerintah dan M23 Saling Menyalahkan

Willy Haryono • 1 March 2025 10:17

Bukavu: Ledakan ganda di Bukavu di wilayah timur Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) telah menewaskan setidaknya 16 orang, kata juru bicara pemerintah Patrick Muyaya pada Jumat malam.

Mengutip dari Xinhua, Sabtu, 1 Maret 2025, kedua ledakan tersebut terjadi pada hari Kamis di jantung kota Bukavu, tak lama setelah unjuk rasa politik untuk mendukung pemberontak M23. Pemerintah dan M23 saling menuduh sebagai pelaku ledakan ganda tersebut.

M23 mengklaim menguasai beberapa wilayah di RD Kongo timur, termasuk Bukavu dan Goma, ibu kota provinsi Kivu Selatan dan Kivu Utara. Pada hari Jumat, M23 menunjuk seorang "gubernur" Kivu Selatan, setelah membentuk pemerintahan paralel di Kivu Utara pada pertengahan Februari.

Konflik yang sedang berlangsung antara M23 dan pemerintah RD Kongo berakar dalam setelah genosida Rwanda di tahun 1994 dan ketegangan etnis yang sudah berlangsung lama.

RD Kongo menuduh Rwanda mendukung M23, sementara Rwanda mengklaim bahwa tentara RD Kongo telah bersekutu dengan Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda, kelompok pemberontak yang dituduh berpartisipasi dalam genosida terhadap suku Tutsi.

Konflik tersebut telah menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-besaran dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Ketegangan tetap tinggi meski ada upaya diplomatik dan militer untuk mengakhiri permusuhan.

Pertemuan menteri luar negeri dari Komunitas Pembangunan Afrika Selatan dan Komunitas Afrika Timur, yang awalnya dijadwalkan pada Jumat di Harare, Zimbabwe, tidak berlangsung karena alasan yang tidak diketahui.

KTT gabungan SADC-EAC di Dar es Salaam, Tanzania, tiga pekan lalu merupakan mekanisme perdamaian terbaru untuk mengatasi krisis di wilayah Great Lakes.

Baca juga:  Lebih dari 8.500 Orang Tewas Sejak Januari Akibat Konflik di Kongo Timur

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)