Karir Berakhir Tersandung Asusila, Ini Sosok Guru Besar UGM Pelaku Pelecehan Seksual

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Edy Meiyanto (EM). Dokumentasi/Istimewa

Karir Berakhir Tersandung Asusila, Ini Sosok Guru Besar UGM Pelaku Pelecehan Seksual

Ahmad Mustaqim • 9 April 2025 12:04

Yogyakarta: Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Edy Meiyanto (EM) memiliki latar belakang pendidikan dan jabatan mentereng sebelum dipecat akibat kasus pelecehan seksual. Situasi acadstaff.ugm.ac.id mencatat EM bekonsentrasi pada Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Kimia Analitik Farmasi, dan Kimia Farmasi. 

Gelar sarjana dan magister Farmasi EM diperoleh di UGM pada 1986 dan 1995. EM mendapat gelar doktor Onkologi Molekuler di Nara Institute Science and Technology (NAIST) Jepang pada 2001. Judul disertasinya yakni pengembangan metode pelabelan untuk makro/mikroarray dan penerapannya untuk profil ekspresi gen dalam osteoklastogenesis. 

EM memiliki konsentrasi keilmuan Kimia Farmasi, Biologi Molekular, Onkologi Molekularcluster-Sains dan teknologi. Sejumlah fokus penelitian yang EM lakukan di antaranya Pengembangan Obat Antikanker, Pengembangan Obat untuk Kemoprevensi, Penemuan Obat dari Herbal, dan Desain Protein Imunotoksin.

Sebagai akademisi sekaligus peneliti, pelaku pelecehan seksual ini juga memiliki paten yang dihasilkan, yakni Metode Deteksi DNA dengan Sensitivitas Tinggi, Nara Institute Science Technology (NAIST) Jepang pada 2004. EM juga pernah menjabat di posisi strategis di tingkatan fakultas. 
 

Baca: Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, UGM Pecat Guru Besar Fakultas Farmasi

Catatan di dalam situs resmi UGM tersebut menyebut EM pernah menjabat Kepala Laboratorium Biokimia Pascasarjana Bioteknologi, 01/2015 - 12/2015, Sekolah Pascasarjana UGM; Pengelola Magister Farmasi Klinik, 01/2001 - 01/2004, Fakultas Farmasi UGM; Sekretaris Bagian Kimia Farmasi, 01/2003 - 01/2005, Fakultas Farmasi UGM; Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kerjasama, dan Pengembangan, 01/2008 - 01/2012, Fakultas Farmasi UGM; dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Riset, dan Kerjasama, 01/2005 - 01/2008, Fakultas Farmasi UGM. 

EM juga memiliki pengalaman organiasi malang melintang dalam sejumlah asosiasi di bidangnya. Di antaranya Cancer Chemoprevention Research Center Fakultas Farmasi UGM, 2004; Ikatan Apoteker Indonesia, 2014; Ikatan Apoteker Indonesia, 2010; Indonesian Society for Cancer Chemoprevention, 2010; Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia (PBBMI) PBBMI,  2010; dan Peneliti Bahan Obat Alami (PERHIPBA), National, 2006. 

EM kini telah pecat UGM setelah rektor kampus tersebut mengeluarkan putusan usai mendapat rekomendasi dari Fakultas Farmasi di kampusnya. EM menjabat guru besar dan sebagai PNS sehingga pemberhentiannya berada di level kementerian. ?

Sebelumnya, UGM memecat Edy Meiyanto, Guru Besar Fakultas Farmasi karena terbukti melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah mahasiswi sepanjang 2023-2024. Kasus ini mencuat setelah ada laporan ke kampus pada Juli 2024. 

Sekretaris UGM, Andi Sandi menyatakan pelaku telah dijatuhkan sanksi pemecatan berdasarkan SK Rektor tahun 2025. Saat ini, Kemendiktisaintek sedang memproses pencopotan status ASN pelaku.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)