Tangkapan layar video kericuhan saat aksi demo supir jip di Kantor TNBTS.
Malang: Sejumlah sopir jip dan pelaku jasa wisata Bromo melakukan aksi demo di kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu 4 Mei 2025. Peristiwa yang berujung ricuh ini sempat terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Salah satu akun Instagram @alamtourindonesia mengunggah ke media sosial. Aksi yang dilakukan para sopir jip itu disebut untuk memprotes manajemen tiket Bromo yang dinilai tidak maksimal meski harga tiket masuk sudah dinaikkan.
"Kebijakan Berujung kisruh," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebutkan kericuhan yang terjadi itu bermula dari peristiwa kemacetan di pintu Cemorolawang. Hal itu disebabkan oleb banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket masuk.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, mengatakan, pembelian tiket biasanya dilakukan melalui tour operator atau operator jip. Pihak-pihak ini lah yang biasanya tidak tertib dalam pembelian tiket meskipun sudah dilakukan sosialisasi dan menyepakati penyertaan QR-Code pada masing masing pengemudi jip.
"Sebagai catatan, pelayanan pengunjung selama masa libur Idulfitri yang tercatat mencapai 5.752 orang per hari berjalan dengan lancar, sedangkan pada saat kejadian jumlah pengunjung hanya berjumlah 4.026 orang," katanya, Selasa, 6 Mei 2025.
Rudi, sapaan akrabnya, menambahkan, ketidaktertiban pelaku jasa ini bahkan terkadang memberikan intimidasi terhadap petugas Balai Besar TNBTS. Pada hari sebelum kericuhan terjadi, salah satu petugas bahkan ditabrak oleh pengemudi jip saat melakukan pengecekan QR-Code.
"Peristiwa itu ada bukti videonya," imbuhnya.
Dalam kericuhan itu, ada beberapa aset milik Balai Besar TNBTS yang dirusak. Antara lain satu buah laptop inventaris SPTN Wilayah I hancur, satu buah meja kerja patah, kunci dan STNK mobil Pajero Sport hilang diambil massa serta ban mobil dikempeskan, beberapa barang pecah belah hancur serta helm pribadi petugas dirusak.
"Terhadap pengerusakan dan pencurian aset serta intimidasi kepada petugas, pihak Balai Besar TNBTS akan segera melaporkan ke pihak berwajib," tegasnya.
Sebagai informasi, Balai Besar TNBTS telah menerapkan sistem booking online 100 persen sejak 1 Oktober 2019 hingga saat ini. Sehingga baik pengunjung yang datang secara perorangan maupun menggunakan jasa wisata diwajibkan membeli tiket secara online terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kawasan wisata Gunung Bromo.
Balai Besar TNBTS juga telah melakukan sosialisasi terhadap penggunaan sistem booking online ke beberapa pihak yang berkepentingan. Tercatat sejak Oktober 2024, telah dilakukan beberapa kali sosialisasi baik kepada pemegang izin PBPSWA, Paguyuban Jip, pelaku jasa wisata, maupun instansi terkait (Dishub, Pemda, Disbupar, kepolisian dan TNI).
Bahkan, Balai Besar TNBTS juga telah mengadakan sosialisasi dan diskusi dengan Tour Operator pada tanggal 28 April 2025 di Visitor Center Cemorolawang. Pertemuan tersebut menyepakati beberapa hal antara lain ketertiban kunjungan, akses lalu lintas, dan kewajiban pembayaran melalui website booking online.
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Kepala Balai Besar TNBTS, Kepala Bidang Teknis Konservasi TNBTS, Kepala Bidang PTN Wilayah I, dan pelaku wisata khususnya Tour Leader dan pengemudi jip di wilayah Probolinggo, dimana salah satu kesepakatannya adalah QR-Code bukti booking online dipegang oleh masing masing pengemudi jip.