Buruh dan Pedagang di Yogyakarta Deklarasi Tolak Penggusuran

Spanduk menolak penggusuran di kawasan parkir Abu Bakar Ali Kota Yogyakarta. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim

Buruh dan Pedagang di Yogyakarta Deklarasi Tolak Penggusuran

Ahmad Mustaqim • 1 May 2025 14:59

Yogyakarta: Kelompok buruh di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggandeng para PKL di tempat parkir Abu Bakar Ali (ABA) Kota Yogyakarta menolak penggusuran. Mereka mendeklarasikan menolak penggusuran pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada Kamis, 1 Mei 2025. 

Dalam deklarasi itu, mereka menyatakan seluruh masyarakat memiliki hak hidup dan tinggi. Mereka mengorelasikan penolakan itu terhadap rencana penggusuran para pedagang dan juru parkir karena kawasan parkir ABA akan dibongkar untuk dijadikan ruang terbuka hijau. 

"Oleh karena itu, pembangunan tidak boleh mengorbankan setiap rakyat. Bahwa sejarah panjang berdekatan dibangun dari semangat berkembang dan solidaritas antar warga, bukan atas nama penjabat dan bukan atas nama pengusuran," kata Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY, Irsad Ade Irawan, di Yogyakarta.
 

Baca: Hari Buruh, Puan Tegaskan Dukung Mewujudkan Negara Kesejahteraan
 
Irsad mengatakan rakyat memiliki hak untuk mencari penghidupan dan menjaga perekonomian, termasuk berdagang. Penggusuran lokasi perekonomian itu telah merampas sumber penghidupan. 

"Proyek pembangunan tidak boleh dijalankan tanpa persetujuan dari rakyat. Negara wajib melindungi rakyat bukan menjadi alat kekuasaan untuk menggusur mereka. Kami menolak segala bentuk intimidasi, keterasan, dan kriminalisasi terhadap warga yang mengorbankan tanah dan ruang hidup dan mata penyaharian mereka," jelasnya. 

Penggusuran di Kota Yogyakarta tak hanya mengancam para pedagang dan juru parkir di Abu Bakar Ali. Selain itu, ada juga belasan warga di selatan Stasiun Lempuyangan. 

"Kami menolak pengusuran TKP Abu Bakar Ali dan TKP Kampung Lempuyangan Yogyakarta tanpa memberikan solusi atas kekurangan mereka. Kami menolak penggusuran hanya untuk atas nama sumbu filosofi jika pada akhirnya mereka tidak mampu memberikan hidup kami yang layak," ujarnya. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)