Indonesia Satukan Kekuatan Besar dalam Diplomasi Maritim

Latihan multilateral 5th Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 (MNEK) di Bali menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menjadi mediator di tengah rivalitas global. Dok. Puspen TNI

Indonesia Satukan Kekuatan Besar dalam Diplomasi Maritim

M Rodhi Aulia • 21 February 2025 16:55

Jakarta: Latihan multilateral 5th Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 (MNEK) di Bali menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menjadi mediator di tengah rivalitas global. Dengan 38 negara berpartisipasi, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia, latihan ini tidak sekadar ajang unjuk kekuatan angkatan laut, tetapi juga mekanisme diplomasi yang membangun kepercayaan antarnegara.

Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai bahwa MNEK telah berkembang jauh lebih luas dari sekadar latihan teknis.

“Dengan melibatkan 38 negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia—tiga kekuatan besar yang kerap bersaing di Indo-Pasifik—MNEK menjadi platform strategis bagi Indonesia dalam memperkuat peran sebagai mediator dalam dinamika geopolitik global,” ujar Fahmi yang dikutip, Jumat, 21 Februari 2025.

Menurutnya, kehadiran negara-negara besar dalam forum ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan.

MNEK 2025: Jembatan di Tengah Rivalitas

Sejak pertama kali digelar, MNEK telah menarik perhatian negara-negara dengan kekuatan pertahanan besar. Amerika dan Tiongkok sudah ikut serta sejak 2016, sementara Rusia baru mengirimkan kapal perang utamanya pada MNEK 2023. Kini, pada MNEK 2025, ketiga negara itu hadir secara penuh, menegaskan bahwa MNEK bukan lagi sekadar latihan, tetapi bagian dari diplomasi pertahanan global.

“Kini, dalam MNEK 2025, ketiga negara tersebut telah menjadi bagian dari latihan yang semakin strategis, menegaskan peran MNEK sebagai mekanisme diplomasi maritim yang membangun kepercayaan di tengah rivalitas global,” kata Fahmi.

Baca juga: Angkatan Laut AS Ikut Latihan Perang Multilateral Komodo di Bali

Strategi Diplomasi Prabowo

MNEK 2025 juga mencerminkan strategi pertahanan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan mengusung prinsip politik luar negeri bebas aktif, Indonesia mampu mengundang negara-negara dari berbagai blok politik tanpa terjebak dalam persaingan mereka.

“Kehadiran negara-negara besar, termasuk diplomatnya, membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi titik temu bagi kepentingan strategis di Indo-Pasifik,” jelas Fahmi.

Membangun Kepercayaan, Meredam Ketegangan

Di tengah persaingan geopolitik yang memanas, membangun kepercayaan antarnegara menjadi tantangan utama. MNEK 2025 menawarkan confidence-building measures (CBM), yang memungkinkan angkatan laut negara-negara pesaing untuk berinteraksi dalam suasana non-konfrontatif.

“Kehadiran AS, Tiongkok, dan Rusia dalam satu forum latihan yang sama menciptakan ruang interaksi yang lebih cair, di luar diplomasi formal yang sering kali kaku,” ujar Fahmi.

Melalui MNEK 2025, Indonesia tidak hanya memperkuat posisi sebagai kekuatan maritim regional, tetapi juga semakin dihormati sebagai aktor utama dalam arsitektur keamanan Indo-Pasifik.

“Pendekatan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan maritim regional dan memastikan bahwa Indonesia tetap relevan, dihormati, serta memiliki pengaruh dalam arsitektur keamanan Indo-Pasifik,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)