Strategi Pemasaran Digital 'Harga Mati' bagi UMKM

Ilustrasi. Foto: Freepik

Strategi Pemasaran Digital 'Harga Mati' bagi UMKM

M Ilham Ramadhan Avisena • 2 September 2025 19:03

Jakarta: Strategi pemasaran menjadi kunci penting bagi pelaku usaha untuk menjangkau konsumen di era digital. Lima saluran komunikasi yang kini dinilai relevan meliputi social media activity, public relation activity, exhibition activity, digital campaign, dan personal branding.

Menurut para praktisi, keberhasilan lima saluran tersebut bergantung pada penggunaan marketing tools yang terpadu, konsisten, dan kreatif sehingga efektif serta tepat sasaran. Salah satu konsep yang banyak diterapkan adalah Integrated Marketing Concept (IMC), yang dinilai mampu menyatukan pesan dari berbagai kanal promosi.

"Studi menunjukan 81 persen konsumen melakukan riset online sebelum membeli, jadi penting bagi perusahaan untuk menjangkau mereka di berbagai saluran promosi," ujar Pemimpin Redaksi Majalahfranchise.com Rofian Akbar dikutip dari siaran pers, Selasa, 2 September 2025.

Salah satu perusahaan yang dinilai konsisten dalam menerapkan IMC adalah Almaz Fried Chicken Indonesia. Brand lokal itu hadir dengan ciri khas rasa Timur Tengah, namun tetap terjangkau bagi konsumen. Strategi pemasaran terpadu terbukti mendorong popularitas Almaz. Perusahaan ini tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga menjalankan kegiatan PR, kampanye digital, hingga personal branding pendirinya.

Selain itu, mereka konsisten dengan misi sosial, termasuk menyumbangkan lima persen keuntungan untuk Palestina dan membuka lapangan kerja baru di berbagai daerah.


 

Baca juga: Gen Z dan UMKM Digital Jadi Motor Baru bagi Ekonomi Indonesia
 

Perluasan outlet secara agresif


"Bagi sebuah merek kemitraan dengan menjalankan konsep IMC maka merek atau bisnis akan tetap relevan dan mampu menjangkau konsumen dan calon investor secara efektif di tengah lautan informasi yang terus berkembang setiap hari," kata Rofian.

Sementara dari sisi operasional, Almaz juga diperkuat dengan sejumlah central kitchen di berbagai daerah agar distribusi ke outlet lebih lancar. Langkah ini ikut mendukung pertumbuhan usaha hingga meraih Indonesia Business Opportunity Marketing Award 2025 dari Majalahfranchise.com untuk kategori fried chicken.

Sejak berdiri pada Juni 2024 di bawah bendera PT Abindo (Abuya Group), Almaz berkembang pesat dengan lebih dari 141 cabang di berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, Cilegon, dan Purwokerto.

Pendiri Almaz Fried Chicken Okta Wirawan menyebut pihaknya menargetkan perluasan outlet secara agresif. "Kami menargetkan untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri makanan cepat saji di Indonesia sampai akhir tahun ini mencapai 200 outlet," ujar dia.

Sejalan dengan itu, Co-Founder Almaz Fried Chicken Bram Dwi Raditya menambahkan, pihaknya telah menyiapkan ekspansi ke berbagai wilayah. "Kami memasang target hingga Februari tahun depan 250 outlet yang akan beroperasi di Lombok, Bali, Kalimantan, Balikpapan, Samarinda, Kendari, Palu," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)