Trump Berdialog Langsung dengan Hamas, Tuntut Sandera Israel Dibebaskan Segera

Presiden Donald Trump dalam sebuah pertemuan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Anadolu

Trump Berdialog Langsung dengan Hamas, Tuntut Sandera Israel Dibebaskan Segera

Fajar Nugraha • 6 March 2025 05:46

Washington: Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump sedang berdialog langsung dengan kelompok pejuang Palestina, Hamas. Gedung Putih menyatakan bahwa diskusi itu adalah untuk kepentingan Amerika Serikat (AS).

Juru bicara Karoline Leavitt mengatakan Israel telah diajak berkonsultasi "mengenai masalah ini" dan pembicaraan itu "sedang berlangsung."

Leavitt menolak untuk menyebutkan ruang lingkup diskusi itu, termasuk apakah itu semata-mata tentang pembebasan sandera tambahan yang ditahan oleh Hamas, atau apakah itu membahas usulan Trump yang banyak dikritik untuk mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza yang terkepung.

"Dialog dan berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan kepentingan terbaik rakyat Amerika adalah sesuatu yang telah dibuktikan oleh presiden, itulah yang ia yakini sebagai upaya dengan itikad baik untuk melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika," kata Leavitt kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip Anadolu, Kamis 6 Maret 2025.

Sementara melalui postingan di Instagram, Trump mendesak Hamas untuk segera membebaskan semua sandera Israel sekarang.

“’Shalom Hamas’ berarti Halo dan Selamat Tinggal - Anda dapat memilih. Bebaskan semua Sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya berakhir bagi Anda,” ujar Trump melalui Instagram.

“Hanya orang sakit dan bengkok yang menyimpan mayat, dan Anda sakit dan gila! Saya mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan pekerjaan, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan. Saya baru saja bertemu dengan mantan Sandera Anda yang hidupnya telah Anda hancurkan. Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan Gaza, selagi Anda masih memiliki kesempatan. Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda MATI! Ambil keputusan yang CERDAS. BEBASKAN SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYAR NANTI!,” imbuh Trump.

Situs berita Axios pada Rabu sebelumnya mengungkapkan adanya negosiasi rahasia, yang telah berlangsung di ibu kota Qatar dalam beberapa minggu terakhir.

Axios mengidentifikasi utusan Presiden AS untuk urusan penyanderaan Adam Boehler sebagai pemimpin delegasi AS, sebuah fakta yang diakui oleh Leavitt.

Perjanjian gencatan senjata sementara dan pertukaran tahanan, yang dimulai pada 19 Januari, sempat menghentikan kekerasan di Gaza tetapi kemudian runtuh.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak untuk menegosiasikan tahap kedua dari kesepakatan tiga tahap tersebut, dan malah berusaha untuk memperpanjang tahap pertama. Namun, Hamas bersikeras untuk melakukan negosiasi pada tahap kedua, termasuk penarikan penuh Israel dan penghentian perang secara menyeluruh.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)