Pengembang dan Investor Properti Dapat Angin Segar dari Penurunan Suku Bunga BI Rate

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Pengembang dan Investor Properti Dapat Angin Segar dari Penurunan Suku Bunga BI Rate

Gana Buana • 24 August 2025 11:50

Jakarta: Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate ke level lima persen memantik optimisme baru di berbagai sektor, terutama properti. Kebijakan moneter ini dipandang sebagai dorongan penting bagi daya beli masyarakat sekaligus stimulus besar bagi pengembang untuk mengakselerasi proyek.

Pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma atau yang akrab disapa Aguan, menyebut langkah BI ini sebagai “insentif besar” yang akan langsung dirasakan oleh masyarakat maupun pelaku usaha. 

Menurutnya, bunga lebih rendah akan membuat cicilan bulanan semakin ringan, sehingga memberi ruang bagi daya beli untuk tumbuh.

“Saya rasa sangat bergembira juga kita terima beritanya ini untuk bisa mendorong ekonomi berjalan,” ujar Aguan di Bekasi dikutip Minggu, 24 Agustus 2025.

Hal senada diungkapkan pemilik Summarecon Agung, Liliawati Rahardjo. Ia menilai penurunan suku bunga akan sangat membantu masyarakat dalam mewujudkan kepemilikan rumah. Dengan beban bunga yang lebih rendah, kemampuan masyarakat untuk membeli rumah akan semakin terjangkau.

Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adriano P. Adhi, menambahkan kebijakan BI ini sejalan dengan tiga tujuan utama, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan investasi, serta menjaga stabilitas mata uang. 

“Suku bunga yang semakin stabil adalah kabar baik bagi pasar,” katanya.
 

Baca juga: 

Ini 5 Perumahan Murah di Bawah Rp160 Juta di Batang, Catat Lokasinya!



(Ilustrasi. MI/Ramdani)

Pemerintah apresiasi penurunan suku bunga

Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait turut mengapresiasi langkah bank sentral menurunkan BI Rate. Menurutnya, kebijakan tersebut akan menjadi katalis penting bagi sektor properti yang selama ini berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

“Kalau pandangan saya, memang dengan penurunan ini pertumbuhannya akan terdorong lebih tinggi. Selama ini kontribusi sektor properti terhadap PDB sekitar 12 persen, dan saya kira akan meningkat,,” ujar Maruarar.

Ia menegaskan, dengan struktur kontribusi yang signifikan itu, sektor properti berperan sebagai penggerak utama roda ekonomi. Turunnya suku bunga diyakini akan memperbesar akses pembiayaan rumah dan mempercepat realisasi program perumahan rakyat.

Penurunan BI-Rate ke lima persen disebut-sebut merupakan langkah strategis bank sentral setelah mencermati perkembangan perekonomian nasional. 

Sejumlah indikator mendukung keputusan ini, mulai dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang tetap terkendali dalam kisaran target, penguatan rupiah terhadap dolar AS, hingga tren pertumbuhan ekonomi yang solid didorong konsumsi domestik dan arus investasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)