Putus Mata Rantai Tengkulak, Mentan Andalkan Koperasi Desa Merah Putih

Mentan Amran Sulaiman saat melakukan sidak di Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Jakarta Timur. Foto: MI/Naufal Zuhdi.

Putus Mata Rantai Tengkulak, Mentan Andalkan Koperasi Desa Merah Putih

Naufal Zuhdi • 9 March 2025 11:46

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pembentukan Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih bertujuan untuk memutus mata rantai tengkulak yang merugikan negara hingga Rp313 triliun dari sembilan komoditas pangan.

"Yang dulunya rantai pasoknya delapan menjadi tiga, delapan menjadi tiga lini, dari petani, koperasi, langsung konsumen. Middleman mengambil keuntungan (dari) sembilan bahan pokok itu Rp313 triliun," kata Amran saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Jakarta Timur, dikutip Minggu, 9 Maret 2025.

KopDes Merah Putih, sambung Amran, nantinya akan menjalankan sistem yang lebih sederhana dengan memangkas distribusi rantai pasok tadi. Setiap desa akan dibekali dengan satu koperasi yang bertugas menjaga harga pangan ke konsumen.

"Ini pemerintah membangun sistem, yaitu solusi permanen, koperasi setiap desa, satu koperasi. Cantik kan? Ini nanti motor penggerakannya adalah termasuk PT Pos (Indonesia)," beber dia.
 

Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih, Senjata Prabowo Lawan Rentenir dan Pinjol Ilegal di Pedesaan


(Ilustrasi pasar. Foto: MI/Ramdani)
 

Tak perlu ada operasi pangan murah


Dengan dibentuknya KopDes Merah Putih, Amran meyakini tidak perlu lagi adanya operasi pasar pangan murah dikemudian hari. Akan tetapi, operasi pasar pangan murah masih bisa diberlakukan apabila ditemukan harga komoditas pangan yang melambung tinggi.

"Tidak perlu ada operasi pasar lagi (kalau sudah ada (KopDes), solusi permanen dari Bapak Presiden. Tapi kalau harga (pangan) naik, mutlak operasi pasar," jelas Amran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)