Ilustrasi pabrik LPG. Foto: dok Subholding Gas.
M Ilham Ramadhan Avisena • 12 February 2025 13:44
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengajak para investor untuk berinvestasi dan membangun pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Indonesia. Menurutnya itu menjanjikan dari segi bisnis lantaran Indonesia membutuhkan banyak gas.
"Saya undang investor yang mau, silakan bangun pabrik LPG, ini market captive karena langsung kontrak dengan Pertamina" kata dia dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Jakarta, dikutip Rabu, 12 Februari 2025.
Bahlil menerangkan, saat ini konsumsi gas LPG per tahun ini Indonesia mencapai 8,7 juta metrik ton. Itu terdiri dari konsumsi gas LPG 3 kg subsidi sebanyak 8,2 juta metrik ton dan sisanya konsumsi LPG non subsidi.
Sementara kapasitas industri gas di Indonesia hanya mampu menghasilkan 1,4 juta metrik ton gas. Dus, selisih antara kemampuan produksi dan kebutuhan konsumsi itu merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh penanam modal.
"Jadi impor setiap tahun kurang lebih tujuh juta metrik ton. 50 persen lebih impor dari AS dan selebihnya dari middle east," tutur Bahlil.
Baca juga: Distribusi dan Pengelolaan Elpiji 3 Kg di Pangkalan Masih Amburadul |