Rencana Kenaikan Tarif Ojol, Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Pemerintah

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Rencana Kenaikan Tarif Ojol, Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Pemerintah

Naufal Zuhdi • 3 July 2025 18:52

 

Jakarta: Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memberikan empat catatan terkait dengan rencana kenaikan tarif ojek online (ojol). Pertama, ia mendukung rencana kenaikan tarif tersebut seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat yang ditunjukkan oleh inflasi yang terjadi.

"Ketika kebutuhan meningkat, mitra pengemudi transportasi juga harus memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya melalui kenaikan tarif layanan. Saya rasa tidak ada masalah ketika kenaikan tarif ini dilakukan secara berkala seperti tahunan," ucap Huda saat dihubungi, Kamis, 3 Juli 2025.

Kedua, Huda meminta agar pemerintah melakukan kajian bukan hanya untuk menentukan besaran kenaikan tarif, namun juga formulasi kenaikannya. Jadi, lanjut Huda, mesti ada formulasi baku untuk dijadikan panduan untuk menentukan tarif tiap tahun.

"Formula tersebut minimal menyertakan inflasi dan pertumbuhan sektoral sebagai variabel pembentuk pertumbuhan tarif," bebernya.

Baca juga: 

Grab-Gojek Buka Suara soal Kenaikan Tarif Ojol: Buat 'Tambahan' Mitra Pengemudi



(Ilustrasi pengemudi ojek online. Foto: Dok MI)

Formulasi kenaikan tarif

Catatan ketiga, dengan adanya formulasi tersebut, Huda meyakini kenaikan tarif tahun ini bisa disesuaikan. Jika mengaca kepada inflasi 2025 yang ditargetkan mencapai 2,5 persen dan pertumbuhan ekonomi di angka 4,8 persen, Huda memprediksi kenaikan tarif tersebut bisa berada di angka 7,3 persen. 

"Tapi jika menghitung selama tidak ada kenaikan, bisa di angka 12 persen (inflasi 2023: 2,61 persen, dan inflasi 2024: 1,57 persen). Walaupun pasti masyarakat akan terbebani, namun jika kenaikannya tahunan saya rasa tidak akan protes, toh juga harga barang lain (sedang) naik," imbuh dia.

Catatan keempat, Huda menilai akan ada potensi untuk mengurangi permintaan dari penumpang apabila kenaikan tarif yang terjadi di luar batas kewajaran dan tidak ada penjelasan secara ilmiah.

"Namun demikian, jika kenaikannya bisa dijelaskan oleh metode ilmiah dan tidak terlampau tinggi, saya rasa penumpang dapat menerima dengan baik," jelas dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)