Apa Itu Konvensi Hak Anak dan Kenapa Penting? Ini Penjelasannya

Foto: UNICEF

Apa Itu Konvensi Hak Anak dan Kenapa Penting? Ini Penjelasannya

Riza Aslam Khaeron • 17 July 2025 13:29

Jakarta: Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 menjadi momen reflektif penting bagi Indonesia dalam memperkuat komitmen terhadap perlindungan anak. Perayaan tahun ini mengangkat tema "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045", yang menggambarkan tekad nasional untuk membentuk generasi masa depan yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Namun, untuk membentuk generasi hebat tersebut, ada fondasi utama yang tidak boleh diabaikan—yaitu penghormatan dan pemenuhan hak-hak anak. Di sinilah Konvensi Hak Anak menjadi sangat relevan. Konvensi ini tidak hanya menjadi pedoman internasional, tetapi juga cermin komitmen negara terhadap masa depan anak-anaknya.

Lantas, apa sebenarnya Konvensi Hak Anak itu dan mengapa keberadaannya begitu krusial bagi Indonesia dan dunia? Berikut penjelasannya.
 

Apa Itu Konvensi Hak Anak?

Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child/CRC) adalah perjanjian internasional yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 20 November 1989. Melansir laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar, konvensi ini merupakan tonggak penting dalam pengakuan global bahwa anak-anak bukan hanya objek perlindungan, tetapi juga subjek hak-hak yang setara dengan manusia dewasa.

Dalam konvensi ini ditegaskan bahwa masa kanak-kanak adalah periode yang terpisah dari kedewasaan dan harus dilindungi secara khusus hingga usia 18 tahun.

Negara-negara yang meratifikasi konvensi ini (kini mencapai 196 negara) berkomitmen untuk menjamin pemenuhan hak-hak anak tanpa diskriminasi, mulai dari akses pendidikan dan kesehatan, perlindungan dari kekerasan, hingga partisipasi dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi hidup mereka.
 

Prinsip-Prinsip Utama Konvensi

Konvensi ini dibangun di atas empat prinsip dasar yang menjadi fondasi semua kebijakan dan tindakan terkait anak:
  1. Non-diskriminasi: Setiap anak, tanpa memandang latar belakang apapun, berhak atas perlindungan dan layanan.
  2. Kepentingan terbaik anak: Segala keputusan yang menyangkut anak harus mengutamakan kepentingan terbaik mereka.
  3. Hak hidup dan berkembang: Negara wajib menjamin kehidupan, kelangsungan hidup, dan perkembangan optimal anak.
  4. Partisipasi anak: Anak memiliki hak untuk menyuarakan pandangan mereka dalam berbagai hal yang menyangkut kehidupan mereka, sesuai usia dan kematangannya.
 
Baca Juga:
10 Hak Anak Fundamental yang Wajib Diketahui, Apa Saja?
 

Mengapa Konvensi Ini Penting?

Konvensi ini menetapkan bahwa hak anak bukan sekadar anugerah dari negara atau masyarakat, tetapi merupakan kewajiban hukum yang harus dipenuhi. Melalui CRC, negara-negara dituntut untuk membuat laporan berkala ke Komite Hak Anak PBB dan menerima evaluasi tentang progres pemenuhan hak anak.

Selain itu, konvensi ini menjadi rujukan utama bagi organisasi internasional seperti UNICEF dalam mendesain kebijakan dan intervensi di berbagai negara. UNICEF sendiri merupakan badan PBB yang secara eksplisit disebut dalam konvensi sebagai mitra dalam membantu negara-negara mengimplementasikan hak anak.

Dengan semakin dekatnya Hari Anak Nasional 2025, pemahaman dan penerapan Konvensi Hak Anak menjadi semakin penting. Komitmen untuk melindungi, mendengar, dan memberdayakan anak-anak bukan hanya tugas negara, tetapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.

Hanya dengan menjadikan hak anak sebagai fondasi kebijakan dan budaya kita, Indonesia dapat benar-benar melangkah menuju visi Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkeadilan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)