Jenazah Tak Dikenal Ditemukan di Puncak Gunung Agung usai Nyepi

SAR menemukan sesosok jenazah yang belum diketahui identitasnya ditemukan di puncak Gunung Agung.(MI/Arnoldus)

Jenazah Tak Dikenal Ditemukan di Puncak Gunung Agung usai Nyepi

Media Indonesia • 13 March 2024 09:03

Denpasar: Sesosok jenazah yang belum diketahui identitasnya ditemukan di puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. 

Kepala Kantor SAR Denpasar I Nyoman Sidakarya membenarkan penemuan jenazah tersebut. Ia mengatakan, timnya mendapatkan laporan dari warga yang melakukan pendakian gunung pada Selasa siang, 12 Maret 2024.

Untuk memastikan kebenaran informasi itu, beberapa anggota langsung meluncur ke lokasi. Dan benar ada jemazah di atas puncak Gunung Agung di ketinggian sekitar 2.833 Mdpl.

"Ciri-cirinya, menggunakan jaket dan celana panjang warna hitam, rambut putih (beruban), membawa tas berwarna hijau," ucapnya, Rabu, 13 Maret 2024.

Hasil investigasi di lapangan juga minim informasi. Sebab warga yang ingin mendaki sudah ditutup sejak Minggu siang, 10 Maret 2024. Tidak ada yang mengetahui kapan tepatnya korban memulai pendakian di Gunung Agung, karena sebenarnya sudah ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat. 
 

Baca juga: Pendaki Gunung Batukaru yang Sempat Hilang Ditemukan Selamat

Larangan tersebut berkenaan adanya upacara keagamanan 'Ida Batara Turun Kabeh'. Diduga kuat korban melakukan pendakian menggunakan jalur tikus namun tersesat.

"Info awal kami terima melalui group potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah, selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat, akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 pada pukul 19.00 Wita tadi malam, Selasa," terang I Nyoman Sidakarya.

Ia melanjutkan, setelah menerima informasi, Tim SAR naik ke puncak Gunung Agung kurang lebih pukul 17.00 Wita sebanyak 2 orang bersama pemandu lokal mendaki melalui Pengubengan Karangasem. Setelah 2 jam lebih perjalanan, mereka tiba di lokasi penemuan jenazah.

Kondisi cuaca di lokasi berkabut tebal dan angin sangat kencang, maka proses evakuasi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan tadi malam. 

"Baru tadi pagi, pada pukul 03.00 Wita tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan, dan normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam, tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenazah," jelas Sidakarya.

Sebanyak 10 personel Pos SAR Karangasem terlibat dalam operasi SAR kali ini. Sementara itu, setiap pergerakan tim SAR gabungan terus dipantau oleh petugas siaga Basarnas Bali. Unsur SAR lainnya yang terlibat di antaranya, Koramil Karangasem, Babinsa Rendang, SAR Samapta Polda Bali, Polres Karangasem, Polsek Rendang, BPBD Karangasem, potensi SAR dan pemandu lokal. 

"Evakuasi baru bisa dilakukan tadi pagi dan kini jenazah langsung dibawa ke RS Karangasem untuk dilakukan identifikasi," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)