Tak Bertenaga, IHSG Melemah 0,54% di Awal Perdagangan

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi

Tak Bertenaga, IHSG Melemah 0,54% di Awal Perdagangan

Annisa ayu artanti • 15 March 2024 09:53

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini terpantau bergerak melemah. Pada pembukaan perdagangan, IHSG berada di posisi 7.432,9.

Kemudian berdasarkan data RTI, pada pukul 09.05 WIB gerak IHSG melemah. Tercatat IHSG turun 40,09 poin atau 0,54 persen menjadi Rp7.393,22.

Selama awal perdagangan, sebanyak 1,4 miliar saham telah ditransaksikan dengan nilai Rp873,77 miliar.

Sementara itu, dari data tersebut juga menunjukan sebanyak 171 saham emiten mengalami penguatan, 146 saham emiten melemah, dan 220 saham lainnya masih stagnan.
 
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, hari ini IHSG berpotensi koreksi terbatas.  

"Level resistance 7.450-7.480 dan support 7.350-7.380,” sebut Fanny, Jumat, 15 Maret 2024.
 

Baca juga: 

IHSG Menguat Setelah Bursa Global Terkoreksi

Wall Street melemah

Wall Street melemah pada Kamis, 14 Maret 2024 dengan saham-saham pembuat cip memperpanjang kerugian untuk hari kedua.

Sementara lonjakan indeks harga produsen atau Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) membuat investor bertanya-tanya apakah The Fed mungkin menunggu lebih lama dari perkiraan untuk memangkas suku bunga.
 
Indeks Dow Jones turun 0,35 persen menjadi 38.905,66, indeks S&P 500 melemah 0,29 persen menjadi 5.150,48, dan Nasdaq Composite turun 0,30 persen menjadi 16.128,53.

Data menunjukkan harga produsen AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Februari. Kenaikan PPI disebabkan oleh harga barang seperti bensin dan makanan yang melonjak.

S&P 500 tetap naik sekitar delapan persen sepanjang tahun ini. Sektor utilitas dan real estate yang sensitif terhadap suku bunga adalah sektor yang paling lemah pada perdagangan kemarin.

Sektor real estat turun 1,6 persen dan utilitas turun 0,8 persen. Harga saham Nvidia turun 3,2 persen. Sedangkan indeks semikonduktor turun 1,8 persen. Investor saat ini tengah mengambil keuntungan setelah kenaikan tajam baru-baru ini.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)