Dinkes Gunungkidul Periksa 53 Orang terkait Antraks

Ilustrasi. (MGN/Erwin Hidayat)

Dinkes Gunungkidul Periksa 53 Orang terkait Antraks

Media Indonesia • 13 March 2024 07:10

Gunungkidul: Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel darah kepada 53 warga Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, untuk mengantisipasi meluasnya antraks pada manusia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty, menjelaskan dari 53 orang yang diperiksa, 17 orang diantaranya diambil sampel darahnya untuk dikirim ke BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Yogyakarta.

Mereka yang diambil sampel darahnya itu, jelas Dei Irawaty, karena berinteraksi dengan ternak yang mati diduga terkena antraks.

"Ke-17 orang ini bergejala suspek antraks. Bahkan dua diantaranya dirawat di rumah sakit," katanya, Selasa, 13 Maret 2024.

Dikatakan, saat ini petugas telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran antraks kepada warga.
 

Baca juga: Antraks Kembali Muncul di Gunungkidul

Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan merebaknya antraks ini berawal dari warga Kayoman yang membawa pulang kambing yang sudah disembelih dari Sleman, Sabtu, 24 Februari 2024.

Kemudian pada Kamis, 7 Maret 2024, seekor ternak milik warga ini mati dan kemudian disembelih. Hanya saja, katanya, sapi yang disembelih ini tidak sempat dimakan atau dikonsumsi tetapi langsung dikubur. 

"Dan selanjutnya ada tiga ekor kambing yang mati. Jadi keseluruhannya tiga ekor kambing dan seekor sapi yang mati," ujar dia.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, kemudian menyiramkan disinfektan di lokasi penguburan dan penyembelihan ternak yang mati yang diduga antraks. 

"Kami juga memberikan antibiotik dan vitamin untuk ternak yang masih hidup dan kami juga akan memberikan vaksin," ungkapnya.

Ia mengimbau, untuk sementara warga tidak keluar dulu dan ternak juga tidak dilalu-lintaskan ke luar lokasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)