Kabag Binlat Robinopsnal Baharkam Polri Kombes Hery Wiyanto. Foto: Dok istimewa
Siti Yona Hukmana • 23 December 2024 17:38
Jakarta: Polri mengerahkan pemanfaatan ambulans udara selama Operasi Lilin 2024. Hal itu dalam rangka meningkatkan pelayanan darurat kepada masyarakat pada periode mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Kami telah menyiapkan tiga helikopter untuk digunakan sebagai ambulans udara," kata Kabag Binlat Robinopsnal Baharkam Polri Kombes Hery Wiyanto dalam keterangannya, Senin, 23 Desember 2024.
Hery mengatakan tujuan utama penyediaan helikopter ambulans itu untuk memastikan pelayanan darurat dengan prinsip golden time. Yaitu memberikan pertolongan secepat mungkin kepada korban kecelakaan.
"Terutama di lokasi yang sulit dijangkau ambulans darat akibat kemacetan," ujarnya.
Hery menyebut Polri menggelar pelatihan gabungan di Tol Cikarang Utama (Cikatama), Jawa Barat untuk memaksimalkan pemanfaatannya. Pelatihan itu melibatkan berbagai pihak seperti Jasamarga, Direktorat Lalu Lintas, dan Polisi Udara.
Hery menjelaskan spesifikasi ambulans udara milik Korps Bhayangkara itu. Dia menuturkan pada ambulans dilengkapi fasilitas pertolongan pertama yang setara dengan ambulans darat.
Di samping itu, Hery menyebut pihaknya juga menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit yang memiliki helipad. Baik di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) maupun di luar wilayah Jabodetabek.
"Ada 11 rumah sakit di Jabodetabek, seperti RS Mayapada dan RS Kramat Jati, serta 9 rumah sakit di luar Jabodetabek yang telah disiapkan untuk menerima korban dari ambulans udara," beber Hery.
Adapun Helikopter yang digunakan sebagai ambulans udara terdiri atas Helikopter jenis Bolkow dan Dolphin. Masing-masing mampu mengangkut hingga dua korban sekaligus.
Selain itu, helikopter tersebut juga dilengkapi teknologi hoist untuk mengevakuasi korban di lokasi yang sulit dijangkau atau tidak memungkinkan pendaratan. Seperti di Jalan Layang MBZ.
"Kami bisa menggunakan hoist untuk mengangkat korban ke helikopter," ucap Hery.
Hery melanjutkan dalam mekanisme kerja ambulans udara diperagakan dalam simulasi yang digelar hari ini. Simulasi itu melibatkan koordinasi antara lapangan Regional Traffic Management Center (RTMC) dan Polisi Udara.
"Ketika lalu lintas di lapangan meminta bantuan RTMC, kami di Baharkam langsung menurunkan helikopter untuk mengevakuasi korban," tutur Hery.
Hery berharap dengan digelarnya latihan gabungan dapat mempercepat respons evakuasi dan penanganan korban kecelakaan, sekaligus meningkatkan koordinasi antarinstansi terkait. Polri ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan maksimal, terutama dalam kondisi darurat.
"Ambulans udara ini adalah bentuk komitmen Polri untuk melayani dengan cepat dan efektif," ungkapnya.