Ramadan dan Lebaran Lebih Awal, Tokoh Jemaah Aolia: Hasil Spiritual

Tokoh Jemaah Aolia, Kiai H. Ibnu Hajar Sholeh Pernolo atau Mbah Benu. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Ramadan dan Lebaran Lebih Awal, Tokoh Jemaah Aolia: Hasil Spiritual

Medcom • 5 April 2024 10:46

Gunungkidul: Jemaah Aolia di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaksanakan salat idulfitri pada Jumat, 5 April 2024. Salat idulfitri tersebut dilaksanakan di sejumlah masjid. 

Tokoh Jemaah Aolia, Kiai H Ibnu Hajar Sholeh Pernolo atau Mbah Benu mengatakan mengikuti Tarekat Syattariyah. Ia mengatakan keputusan berlebaran hari ini hasil dari laku spiritual. 

"Seperti yang bisa dilihat hari ini sudah melaksanakan salat idulfitri Seluruh jemaah hari ini, terumata Jemaah Aolia. Bahwa 1 Syawal jatuh pada tanggal 5 (April), puasanya 29 hari," kata Mbah Benu usai salat idulfitri di Kecamatan Panggang pada Jumat, 5 April 2024. 

Mbah Benu mempersilakan bagi siapa saja dalam memberi penilaian. Ia mengaku tak mempermasalahkan terhadap yang percaya dengan spiritualnya ataupun tidak. 
 

Baca juga: Jemaah Aolia di Gunungkidul Berlebaran Idulfitri Hari Ini

"Mari saling rukun. Jaga persatuan dan kessatuan jangan menyalahkan orang lain atau siapapun," ujar Mbah Benu, dalam khotbah salat idulfitri tersebut.

Menurut dia, ada banyak Jemaah Aolia di berbagai daerah, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Selain itu, Jemaah Aolia juga ada di luar negeri. 

"Ada di Inggris, Malaysia, India. Saya tidak bisa menghitung tapi mereka tahu saya," kata lelaki 82 tahun.

Jemaah Aolia di Gunungkidul sudah memulai puasa Ramadan 2024 pada 7 Maret 2024. Bila berlebaran hari ini, Jemaah Aolia berpuasa sebanyak 29 hari. 

Adapun Muhammadiyah berpuasa ramadan pada 11 Maret dan memutuskan berlebaran pada 10 April 2024. Di sisi lain, pemerintah menetapkan ramadan dimulai 12 Maret dan baru akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal pada 9 April 2024. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)