Ilustrasi. Foto: Freepik
Medcom • 19 October 2024 16:33
Jakarta: Boeing berencana mengumpulkan hingga USD25 miliar atau setara dengan Rp388,8 triliun melalui penawaran saham dan utang. Serta menandatangani perjanjian kredit senilai USD10 miliar (Rp155,5 triliun).
Dana segar itu akan digunakan untuk memperkuat keuangannya yang tertekan akibat masalah produksi 737 MAX dan pemogokan pekerja sejak 13 September.
Analis memperkirakan Boeing perlu mendapatkan antara USD10 miliar (Rp155,5 triliun) hingga USD15 miliar (Rp233,3 triliun) untuk mempertahankan peringkat kreditnya yang mendekati status "junk".
Melansir The Express Tribune, Sabtu, 19 Oktober 2024, Analisis Mitra Agensi Nick Cunningham mengatakan bahwa pendaftaran RAK memungkinkan Boeing menjual saham dan utang sebagai bantuan serta memberikan opsi untuk memperkuat neracanya selama tiga tahun ke depan.
Cunningham mencatat penawaran Boeing terlalu besar untuk kebutuhan likuiditas saat ini, tetapi tidak cukup untuk restrukturisasi permanen, menunjukkan kondisi likuiditas jangka pendek yang lebih buruk dari perkiraan.
Baca juga:
Boeing Akan PHK 17.000 Pekerja Imbas Kerugian dan Pemogokan Masinis Pabrik |