Ketua BWI Kamaruddin Amin. Medcom.id/Achmad Zulfikar
Achmad Zulfikar Fazli • 12 October 2024 10:46
Jakarta: Semua pihak didorong berpartisipasi dalam kegiatan wakaf. Pasalnya, wakaf dinilai bisa menjadi instrumen untuk membantu negara mengentaskan kemiskinan.
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, menjelaskan salah satu prioritas sasarannya saat ini adalah wakaf uang. Sebab, ada potensi Rp180 triliun per tahun yang bisa dikapitalisasi untuk wakaf.
Menurut dia, potensi ini harus bisa dikejar. Pihaknya juga akan meluncurkan program Gerakan Indonesia Berwakaf untuk bisa mengejar potensi wakaf di Tanah Air.
Dia tidak menargetkan muluk-muluk. Pada tahap awal minimal, kata dia, 10 persen dari potensi wakaf tersebut bisa terserap.
“Bapak bisa bayangkan kalau potensi yang Rp180 triliun per tahun itu bisa dikapitalisasi, ya untuk pertama jangan, tidak usahlah 100 persen, tidak usah 50 persen, tidak usah 40-30 persen, 10 persen saja bisa kita kapitalisasi potensi itu, Rp18 triliun saja misalnya setiap tahun, itu jumlahnya sungguh sangat luar biasa. Sangat berpotensi untuk pengentaskan kemiskinan,” ungkap Kamaruddin dalam diskusi bersama jurnalis di Penang Bistro, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2024.
Dia menyampaikan wakaf juga bisa menjadi instrumen yang powerfull untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Bahkan, bisa berkontribusi dalam mempercepat pencapian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Nah teman-teman, Bapak Ibu sekalian, Gerakan Indonesia Berwakaf ini, wakaf uang, masyarakat bisa berwakaf berapa pun, kapan pun, di mana pun,” ujar dia.
Baca Juga:
Hutan Wakaf Jadi Bukti Kolaborasi BUMN-Swasta Dorong Penerapan ESG |