Tekanan Terus Berlanjut, Nasdaq Kerap Terkoreksi

Wall Street. Foto: Unsplash.

Tekanan Terus Berlanjut, Nasdaq Kerap Terkoreksi

Arif Wicaksono • 26 July 2024 08:05

New York: Saham Amerika Serikat (AS) berakhir bervariasi pada perdagangan Kamis (Jumat WIB) setelah tekanan terhadap saham-saham digital terus berlanjut.
 

baca juga: 

Wall Street di Zona Merah, Nasdaq Melemah Paling Dalam


Melansir Business Insider, Jumat, 26 Juli 2024, Dow Jones Industrial Average(DJIA) naik 80 poin lebih tinggi setelah naik lebih dari 500 poin pada awal hari.

Kemudian indeks komposit S&P500 melemah 0,51 persen dengan berada pada level 5.399. Indeks komposit Nasdaq turun 0,93 persen dengan berada pada level 17.181.

Sementara itu, Imbal hasil obligasi jangka panjang merosot, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun turun tiga basis poin menjadi 4,255 persen.

Saham teknologi berkapitalisasi besar terus merosot setelah Tesla dan Alphabet memberikan hasil yang mengecewakan untuk kuartal kedua.

Meta dan Microsoft, yang akan melaporkan kinerjanya minggu depan, keduanya diperdagangkan lebih rendah, masing-masing turun 1,7 persen dan 2,45 persen. Alphabet turun untuk hari kedua, turun persen lagi pada Kamis.

PDB AS tumbuh 2,8 persen pada kuartal kedua, menurut perkiraan lanjutan dari Departemen Perdagangan, jauh di atas pertumbuhan 2,1 persen yang diharapkan para ekonom.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS

Sementara itu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi yang disukai Fed, terus menurun pada kuartal terakhir. Inflasi PCE naik 2,6 persen, turun dari pembacaan sebelumnya sebesar 3,7 persen.

Inflasi yang mereda dan pertumbuhan ekonomi yang kuat seharusnya memperkuat kasus untuk penurunan suku bunga. Pasar telah menaikkan ekspektasi mereka untuk tiga penurunan suku bunga pada akhir tahun, menurut alat CME FedWatch, meskipun bank sentral telah menyetujui hanya satu penurunan.

"Data hari ini akan memperkuat anggapan Fed memiliki keuntungan dari waktu. Tidak perlu terburu-buru dengan permintaan domestik swasta yang tumbuh dengan kecepatan yang solid selama kuartal kedua," kata Kepala Penelitian Ekonomi di Renaissance Macro Research Neil Dutta.

Dia menuturukan Juli tetap menjadi pertemuan persiapan untuk September. PCE Juni akan keluar pada Jumat pagi, dan diharapkan menunjukkan inflasi mereda menjadi 2,5 persen bulan lalu, mendekati target Fed sebesar dua persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)