Laba Industri Tiongkok Melesat

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Laba Industri Tiongkok Melesat

Arif Wicaksono • 29 July 2024 14:13

Beijing: Laba industri di Tiongkok tumbuh lebih cepat pada Juni. Kondisi ini terjadi saat bisnis negeri Tirai Bambu itu bergulat dengan penurunan sentimen konsumen di tengah pemulihan ekonomi yang goyah.
 

baca juga: 

Pelemahan Permintaan di Tiongkok Bisa Bikin Ekonomi Global Seret


Menurut data Biro Statistik Nasional (NBS), kenaikan laba industri di Tiongkok sebesar 3,6 persen tahun-ke-tahun pada Juni menyusul kenaikan 0,7 persen pada Mei. Sementara itu, laba semester pertama naik 3,5 persen, meningkat dari kenaikan 3,4 persen pada periode Januari-Mei 2024.

"Pertumbuhan produksi industri yang relatif cepat, ditambah dengan penurunan harga pabrik yang signifikan sejak kuartal kedua, telah mendorong pemulihan pendapatan perusahaan yang stabil,” kata Ahli Statistik NBS Wei Ning, dilansir Business Times, Senin, 29 Juli 2024.

Data yang kuat tersebut kontras dengan ekonomi yang melambat, yang gagal memenuhi perkiraan pada kuartal kedua karena sektor konsumen lesu di tengah kesulitan pasar kerja dan penurunan perumahan yang berkepanjangan.

"Sementara itu, kita juga harus melihat bahwa permintaan efektif domestik yang tidak mencukupi telah membatasi peningkatan kinerja perusahaan secara berkelanjutan, dan lingkungan internasional yang berat dan kompleks telah meningkatkan tekanan operasional perusahaan," tegas dia.

Sekitar setengah dari lebih dari 10 perusahaan minuman beralkohol yang terdaftar di Tiongkok daratan yang telah merilis perkiraan untuk laba semester I-2024 memperkirakan kerugian pada semester pertama.

Namun meskipun ketegangan perdagangan dengan Barat meningkat, perusahaan transceiver optik Zhongji Innolight dan Suzhou TFC Optical Communication memperkirakan kenaikan laba semester pertama berkali-kali lipat, karena dua pemasok untuk raksasa cip AS Nvidia ternyata menjadi pemenang besar dari pengembangan kecerdasan buatan global.

Stimulus moneter topang perekonomian

Tiongkok sedang mencoba memberikan stimulus moneter yang lebih besar untuk menopang ekonominya yang rapuh dengan menurunkan suku bunga yang jauh lebih rendah. Hanya beberapa hari sebelumnya, otoritas memangkas beberapa suku bunga pinjaman acuan setelah pertemuan pimpinan puncak, yang telah memetakan reformasi besar lainnya.

Perencana Negara dan Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan akan mengatur sekitar 300 miliar yuan dana dari obligasi perbendaharaan khusus jangka panjang untuk meningkatkan daya beli.

Perusahaan milik negara melaporkan laba naik 0,3 persen pada semester pertama, perusahaan asing mencatat kenaikan 11 persen, sementara perusahaan sektor swasta membukukan kenaikan 6,8 persen.  Angka laba industri mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan minimal 20 juta yuan dari operasi utama mereka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)