Komdigi Lakukan Studi Lihat Kesiapan Warga Gunakan AI

Wamen Komdigi Nezar Patria. Foto: Medcom/Vania Liu.

Komdigi Lakukan Studi Lihat Kesiapan Warga Gunakan AI

Vania Liu • 11 December 2024 09:54

Yogyakarta: Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal melakukan studi untuk mendiagnostik atau mengukur kesiapan masyarakat di Indonesia menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sehingga, penggunaan AI merupakan solusi baru menyelesaikan persoalan di beragam sektor industri.

"Ini (diagnostik kesiapan adopsi AI) kelanjutan dari RAM AI," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria di Yogyakarta, saat dikutip Rabu, 11 Desember 2024.

Ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk mengukur kesiapan masyarakat menggunakan AI. Salah satunya, dialog dengan pihak terkait.

"Antara lain dengan pelaku industri ada tech companies, lalu kemudian ada organisasi-organisasi masyarakat, ada pelaku industri, ada akademisi gitu ya jadi semua pihak kita ajak bicara," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Menkomdigi: Investasi AI Generatif di Indonesia Capai Rp398 Triliun


Pemerintah juga tengah mengkaji aturan khusus yang lebih mengikat mengenai adopsi AI. Sehingga, nantinya penggunaan AI di Indonesia dapat digunakan lebih efisien.

Nezar mengatakan, kini pihaknya sedang mendiskusikan instrumen hukum yang tepat untuk mengatur tata kelola penggunaan AI. Menurut dia, ada beberapa opsi payung hukum terkait penggunaan AI.

"Kita lagi menimbang apakah dia akan dalam bentuk Peraturan Menteri atau tidak dia Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Presiden," ujar dia.

Sebelumnya, UNESCO melakukan RAM AI mulai Mei 2024. RAM AI merupakan pengukuran kesiapan suatu negara untuk mengadopsi AI secara etis dan bertanggung jawab yang dikembangkan oleh UNESCO. 

Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi yang pertama menyelesaikan RAM AI dari UNESCO. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)