Siap-siap Cuan, Reli Bitcoin akan Berlanjut pada November hingga Akhir Tahun

ilustrasi bitcoin. Foto: Freepik

Siap-siap Cuan, Reli Bitcoin akan Berlanjut pada November hingga Akhir Tahun

Annisa Ayu Artanti • 5 November 2023 15:11

Jakarta: Reli Bitcoin (BTC) pada November 2023 akan berlanjut setelah berhasil mencapai level di atas USD35 ribu atau sekitar Rp554 juta untuk pertama kalinya sejak Mei 2022 pada Oktober yang lalu. 
 
Berdasarkan data Bitcoin Monthly returns, BTC menutup Oktober dengan angka positif melonjak lebih dari 28 persen.
 
Sentimen positif tersebut menjadi pendorong utama bagi optimisme para pelaku pasar, yang mengantisipasi November yang mungkin akan penuh dengan aksi bagi para investor kripto. 
 
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan secara keseluruhan, pasar kripto cenderung mengalami peningkatan pada 2023 ini seiring dengan perbaikan prospek ekonomi AS. 
 
Selain itu, investor mulai berpindah untuk berinvestasi dalam Bitcoin karena mereka mengantisipasi bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan segera menyetujui yang pertama dalam ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.
 
"Investor telah mengantisipasi peluncuran ETF Bitcoin spot untuk mendapatkan momentum yang serius dalam tiga bulan terakhir. Lonjakan harga yang luar biasa bisa terjadi, jika ada kabar baru mengenai ETF. Bitcoin dan Ethereum berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan tahun ini dengan positif. Harga Bitcoin kini naik 107 persen year-to-date (YoD) pada 2023, sementara harga Ethereum naik 49 persen," kata Fyqieh dalam siaran pers, Minggu, 5 November 2023.
 
Baca juga: Investor Ritel Bisa Mulai Cicil Aset Saham dan Kripto

Potensi bullish November 

Fyqieh menjelaskan data Bitcoin Monthly returns menunjukkan sejak 2013, BTC telah mencatat lima kali penutupan bulanan yang positif di November. 
 
Data tersebut juga mengindikasikan ada kemungkinan lebih dari 60 persen November akan tetap menguntungkan bagi Bitcoin setelah Oktober yang positif.
 
"Faktor-faktor tersebut menunjukkan pola historis yang menarik, meskipun data Bitcoin Monthly returns tidak cukup untuk mengambil keputusan tentang arah pergerakan harga BTC di masa depan," ucap dia.
 
Namun ia juga mengimbang kepada para investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pasar kripto secara keseluruhan.
 
Pada November 2023 ini, beberapa sentimen pendorong akan muncul, termasuk kekhawatiran terkait kegagalan bank, perkembangan makroekonomi, dan peningkatan minat dari institusi-institusi keuangan. 
 
"Semua faktor ini akan berkontribusi terhadap volatilitas pasar Bitcoin," imbuh dia. 
 
Menjelang akhir tahun, dia juga menjelaskan, berita seputar ETF dan prospek halving Bitcoin berikutnya, yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu sekitar enam bulan, akan menjadi lebih penting.
 
Kenaikan di pasar kripto yang terjadi setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, telah memicu sentimen bullish pada November. Meskipun keputusan ini sudah diantisipasi, tetap memiliki dampak signifikan di pasar, menguatkan investor dan trader di industri kripto. 
 
"Kebijakan suku bunga yang stabil telah memberikan dorongan bagi Bitcoin untuk mendapatkan kembali momentumnya. Ini mungkin akan membantu Bitcoin untuk dengan percaya diri mencapai level resisten di angka USD36 ribu (Rp570 juta)," kata Fyqieh.
 
Dengan kebijakan moneter yang stabil dari The Fed dan perhatian yang diberikan pada indikator-indikator ekonomi, pasar menantikan potensi era stabilitas dan pertumbuhan. 
 
Skenario ini menurutnya, menciptakan dorongan bagi Bitcoin untuk mencapai level tertinggi baru setiap tahun, dengan target mencapai US40 ribu (Rp633 juta) pada akhir 2023.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)