Miliki Kemampuan Pasukan Siber Mumpuni, Ukraina Mampu Hadapi Rusia

Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Anton Demokhin. Foto: Medcom.id

Miliki Kemampuan Pasukan Siber Mumpuni, Ukraina Mampu Hadapi Rusia

Fajar Nugraha • 23 October 2023 05:44

Jakarta: Perang antara Ukraina melawan Rusia ternyata tidak terjadi di darat. Tetapi Di dunia maya pun kedua pihak melancarkan peperangannya.

 

Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Anton Demokhin mengatakan, pihaknya berhasil melawan ancaman siber yang bisa merusak tatanan publik. Demokhin mengatakan, negaranya sejak 2014 sudah memiliki kemampuan mumpuni untuk melawan.

 

“Karena perang bersifat multidimensi. Dan terkadang ada beberapa hal yang tidak terlihat oleh kita. Lebih penting dari beberapa serangan kinetik,” ujar Wamenlu Demokhin, kepada Medcom dalam sebuah wawancara khusus pada Jumat 20 Oktober 2023.

 

“Seperti yang saya katakan, terkait serangan siber. Apa yang kita alami di awal perang sebelum serangan terjadi pada 24 Februari, kita mengalami serangan siber besar-besaran,” imbuh Wamenlu Demokhin.

 

“Dan jika kita tidak mampu menahan serangan dunia maya, maka serangan senjata kinetik akan menimbulkan kehancuran yang jauh lebih besar. Jadi terkadang menurut saya kita tidak bisa membicarakan tentang pengubah permainan,”.

 

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Chief Transformation Digital, besaran level dalam arti tertentu tetapi pada level taktis, perubahan permainan dapat menjadi alat apa pun di seluruh dunia.

 

Demokhin melihat dan menghadapi serangan siber sehari-hari yang ditujukan pada layanan publik, layanan digital pemerintah pada infrastruktur penting dan tentu saja, di sektor militer, infrastruktur IT militer.

 

Jadi, serangan dunia maya terhadap infrastruktur penting dapat menghalangi orang untuk menjalankan utilitasnya.

 

Terus berlanjutnya serangan terhadap sektor perbankan dapat menghambat masyarakat dalam mengakses transaksi. Dan selama kehidupan sehari-hari.

 

Tentunya layanan publik merupakan layanan publik digital dan seperti yang Anda ketahui, Ukraina cukup maju dalam layanan digital kami. Jadi kami menggunakannya setiap hari, kami menggunakan dokumen digital di ponsel cerdas kami, dan beberapa orang telah beralih dari versi plastik atau kertas ke aplikasi di ponsel cerdas.

 

Kemampuan menghalau

Jadi jika cyber hack itu berhasil, maka aktivitas sehari-hari warga akan terganggu.

 

Sejauh ini, Ukraina berhasil menjadi yang terdepan di dunia maya sehingga tidak ada gangguan besar yang terjadi sejak saat ini. sejauh ini tidak ada kebocoran data warga kita yang terjadi.

 

Dan sektor perbankan, bahkan ketika terjadi serangan tertinggi dan paling intens, tetap berfungsi, tanpa gangguan besar terhadap sektor perbankan.

 

Namun ada isu misinformasi, mengingat Indonesia akan menjalani pesta demokrasi yaitu pemilu. Menerut Wamenlu Demokhin

misinformasi adalah salah satu tantangan global utama dalam diplomasi yang juga dalam diplomasi siber adalah informasi adalah salah satu dampak dari kerja sama internasional dan misinformasi.

 

Terlepas dari aktivitas yang berhubungan dengan perang dan mempengaruhi persepsi masyarakat tentang apa yang terjadi dalam hal perang Rusia melawan Ukraina. Selain misinformasi ini, ada juga hal-hal yang berkaitan dengan misinformasi di masyarakat, masyarakat dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan beberapa peristiwa penting yang terjadi di negara kita.

 

Misinformasi juga ditujukan kepada anak-anak yang paling rentan dalam artian dan orang lanjut usia yang kurang begitu mengenalnya. dengan teknologi yang sangat buruk padahal informasi ini benar-benar merupakan tantangan global. Dan kita semua harus bekerja sama untuk menghadapinya.

 

Misinformasi menyebar melalui berbagai saluran, tidak hanya melalui media fisik, televisi, tetapi juga melalui berbagai media sosial yang dimiliki, baik dalam bentuk maupun layanan melalui perusahaan teknologi.

 

Mengatasi misinformasi adalah proses yang sangat multidimensi dan memerlukan banyak lembaga pemerintah, sektor media, dan sektor sipil untuk bekerja sama agar kita dapat menerima informasi yang benar. Karena berdasarkan informasi itu, kami membuat keputusan setiap hari. Banyak sekali misinformasi terkait perang tidak hanya di negara lain.

 

“Kami juga memantau situasi di Indonesia. Dan kami sangat berterima kasih kepada komunitas media massa Indonesia yang telah menyajikan gambaran yang berimbang dan berimbang mengenai apa yang terjadi dan berusaha menyaring misinformasi kritis yang masuk akal,” ujar Wamenlu Demokhin.

 

“Jadi kami mencoba bekerja sama dengan lembaga-lembaga relevan dan pemerintah untuk membantu menciptakan ruang media yang lebih aman, ruang informasi tidak hanya bagi masyarakat Ukraina, tetapi juga bagi masyarakat di seluruh dunia,” imbuh Demokhin.

 

Jadi dapat disimpulkan bahwa Ukraina memiliki pasukan siber yang mampu menangani kejahatan siber dan misinformasi.

 

Wamenlu Demokhin pun menegaskan bahwa benar jadi konsep tentaranya adalah profesional IT yang akan mengambil bagian dalam operasi cyber militer. Lalu ada pertahanan siber.

 

Ini adalah pasukan khusus dalam unit yang akan mengatasi efek samping yang datang. Dan terdapat misinformasi yang lebih merupakan kegiatan sipil yang berkaitan dengan menemukan misinformasi dan mendekatinya.

 

“Pendekatan yang tepat adalah menyajikan kebenaran dengan cara yang lebih baik dan lebih terdistribusi. Sehingga masyarakat memiliki akses terhadap informasi yang benar yang didukung oleh fakta dan diperlukan sejarah ketika diperlukan opini sosial dan pemerintah, serta opini industri,” pungkas Demokhin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)