DKI Jakarta Kekurangan Petugas Pemadam Kebakaran

Kebakaran lapak pemulung di Jalan Jatayu, Kebayoran Lama, Jaksel. Dok instagram @humasjakfire

DKI Jakarta Kekurangan Petugas Pemadam Kebakaran

Putri Anisa Yuliani • 28 February 2024 20:46

Jakarta: Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyebut Ibu kota masih kekurangan petugas pemadam kebakaran. Dalam perhitungan dan kajian oleh Kementerian Dalam Negeri, seharusnya Pemprov DKI dibekali 10 ribu petugas pemadam kebakaran.

Faktanya, Satriadi saat ini memimpin 4 ribuan petugas pemadam kebakaran se-Jakarta. Selain itu, defisit juga terjadi pada kehadiran pos pemadam kebakaran.

"Saat ini dari 267 kelurahan hanya ada 170 kelurahan yang memiliki pos. Sebenarnya pos itu sangat membantu untuk mempercepat 'response time' kita," ungkapnya saat dihubungi Media Indonesia, Rabu, 28 Februari 2024.

Dari data Dinas Gulkarmat DKI, pada Januari 2024 ada 149 kejadian kebakaran dan Februari ada 108 kejadian kebakaran. Jumlah ini tidak berbeda jauh dari data tahun lalu, pada Januari 2023 ada 138 kejadian kebakaran dan pada Februari ada 109 kejadian kebakaran.

Pengajuan penambahan personel dan pos pemadam kebakaran sudah beberapa kali diajukan kepada DPRD DKI Jakarta. Namun belum dapat terpenuhi karena keterbatasan anggaran.
 

Baca: 

Agar dapat tetap memaksimalkan pencegahan dan penanganan kebakaran, Dinas Gulkarmat DKI mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat agar dapat memperkecil risiko kebakaran. Salah satunya melalui satgas penanggulangan kebakaran yang ada di tiap kelurahan.

"Mereka itu nanti bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitarnya terkait bahaya kebakaran. Selain itu kami juga membentuk relawan kebakaran," jelas dia.

Selain itu, edukasi juga dilakukan kepada masyarakat mengenai risiko kebakaran seperti pemakaian sarana dan prasarana kelistrikan yang aman. Dinas Gulkarmat DKI Jakarta juga menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di beberapa RT dan RW yang rawan potensi kebakaran.

Masyarakat juga diharapkan dapat memiliki kesadaran bersama atas bahaya kebakaran di tempat tinggalnya masing-masing, seperti memeriksa keamanan kelistrikannya, penggunaan kompor saat memasak, serta aktivitas lainnya yang dapat menimbulkan risiko kebakaran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)