Survei: Mayoritas Masyarakat Nilai Ekonomi Indonesia Buruk

Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan

Survei: Mayoritas Masyarakat Nilai Ekonomi Indonesia Buruk

Media Indonesia • 26 February 2024 08:21

Jakarta: Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait kondisi ekonomi Indonesia. Dalam survei yang berlangsung pada 19-21 Februari 2024, mayoritas masyarakat menganggap kondisi ekonomi Indonesia buruk.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengungkapkan, sebanyak 41,4 persen masyarakat menilai ekonomi Indonesia dalam tone negatif. Dengan rincian 30,8 persen menyatakan buruk dan 10,3 persen menyatakan sangat buruk.

"Lebih banyak yang menilai keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang buruk atau sangat buruk (total) 41,1 persen. Dibanding baik atau sangat baik (total) 34,1 persen," ujar Djayadi dalam rilis yang diterima, dikutip Senin, 26 Februari 2024.

Dari total 34,1 persen masyarakat yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia dalam tone positif, memiliki rincian 29,1 persen menyatakan baik  dan 5,1 persen lainnya menyatakan sangat baik.

Sementara itu, sebanyak 22,5 persen dari total responden mengatakan kondisi ekonomi Indonesia sedang. Sedangkan 2,2 persen lainnya tidak menjawab.

Baca juga: Beras Diguyur ke Pasar, tapi Harga Masih Mahal
 

Kenaikan sejumlah kebutuhan pokok


Tren yang menilai ekonomi Indonesia buruk telah terjadi sejak Januari 2024. Persepsi negatif ini terjadi karena adanya kenaikan sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras yang harganya melonjak dalam beberapa waktu belakang.

Dapat diketahui, survei yang dilakukan pada 19-21 februari 2024 ini menggunakan teknik random digit dialing dengan jumlah responden sebanyak 1.211 orang. Selain itu, survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error di kisaran 2,9 persen.

(RIFALDI PUTRA IRIANTO)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)