Harga Minyak Dunia Turun Tipis

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas

Harga Minyak Dunia Turun Tipis

Husen Miftahudin • 16 December 2023 08:53

Houston: Brent dan minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu WIB) turun tipis menyusul sesi yang tidak menentu, di mana harga turun lebih dari USD1 per barel. Ini karena para pedagang mencoba merekonsiliasi sinyal beragam untuk permintaan minyak di tahun mendatang.
 
Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 16 Desember 2023, Brent berjangka turun 6 sen atau 0,08 persen menjadi USD76,55 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun 15 sen atau 0,21 persen pada USD71,43.
 
Pasar anjlok di awal sesi setelah survei manufaktur Federal Reserve Bank di New York menunjukkan penurunan pesanan baru selama tiga bulan, yang bisa menjadi tanda melemahnya permintaan minyak di tahun mendatang.
 
Pedagang juga terguncang oleh komentar Presiden Bank Sentral New York John Williams tentang harapan penurunan suku bunga di tahun mendatang.
 
Pada Kamis, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga yang dimaksudkan untuk mengekang inflasi kemungkinan besar akan berakhir. Namun tetap membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut.

Baca juga: Dolar AS Akhirnya Menguat
 

Dolar AS ambruk

 
Di sisi lain dolar AS jatuh ke level terendah pada Kamis setelah komentar Powell yang melihat tanda-tanda penurunan biaya pinjaman akan terjadi pada 2024. Meskipun, indeks dolar secara umum stabil pada Jumat kemarin.
 
Melemahnya dolar AS pada Kamis membuat minyak dalam mata uang dolar AS lebih murah bagi pembeli asing. Diketahui, konsumsi minyak di 2024 diprediksi meningkat menjadi sebesar 1,1 juta barel per hari (bph), kata IEA dalam laporan bulanannya.
 
Meskipun peningkatan tersebut sebesar 130 ribu barel per hari dari perkiraan sebelumnya, namun perkiraan tersebut kurang dari setengah perkiraan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). (OPEC) memperkiraan permintaan pada tahun depan akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari.
 
OPEC dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, pada akhir November 2023, menyetujui mengenai pemotongan sukarela sekitar 2,2 juta barel per hari yang berlangsung sepanjang kuartal pertama.
 
Sinyal bullish lainnya untuk pasar minyak pada Jumat adalah lebih rendahnya jumlah rig pengeboran dari perusahaan teknologi energi Baker Hughes. Jumlah rig minyak dan gas, yang merupakan indikator awal produksi di masa depan, turun tiga rig menjadi 623 rig dalam sepekan hingga 15 Desember 2023.
 
Baker Hughes mengatakan, jumlah rig minyak AS turun dua menjadi 501 pada minggu ini, sementara rig gas tidak berubah pada 119. Hal ini membuat jumlah rig turun dari angka tertinggi pascapandemi sebesar 784 pada Desember 2022 karena penurunan harga minyak dan gas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)