Hujan Sedang hingga Lebat Berpotensi Guyur Sejumlah Wilayah dalam Sepekan ke Depan

Ilustrasi topan badai. (Medcom.id)

Hujan Sedang hingga Lebat Berpotensi Guyur Sejumlah Wilayah dalam Sepekan ke Depan

Atalya Puspa • 9 December 2023 13:04

Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan sedang sampai lebat dalam sepekan ke depan.  Wilayah tersebut ialah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. “Karenanya, terdapat potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan angin kencang,” kata Plt Kepala Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani saat dihubungi, Sabtu, 9 Desember 2023.

Menurut dia, puncak musim hujan 2023-2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan terjadi pada Januari dan Februari 2023. Wilayah-wilayah tersebut ialah sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Baca: 

Cuaca Ekstrem Kembali Melanda Beberapa Daerah Jateng Hingga Akhir Pekan


Andri menerangkan untuk mengantisipasi puncak musim penghujan,  pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan. Antara lain memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. 

“Melakukan penataan lingkungan dan mengidentitikasi wilayah-wilayah yang berpotensi rawan terhadap bencana hidrometeorologi,” kata Andri.

Selain itu menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.

“Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi,” jelas dia. 

Selain itu, masyarakat perlu terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui kanal resmi BMKG. (Ata)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)