Pilgub Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Capai 65,9% Versi Poltracking

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. Tangkapan layar

Pilgub Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Capai 65,9% Versi Poltracking

Imanuel R Matatula • 27 September 2024 07:26

Jakarta: Lembaga survei Poltracking Indonesia menggelar jajak pendapat untuk memotret elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) 2024. Hasilnya, elektabilitas paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul.

Poltracking mencatat elektabilitas Dedi-Erwan mencapai 65,9 persen. Posisi kedua diisi Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 11,8 persen. Kemudian, Acep Adang R.-Gitalis Dwi Natarina 5,2 persen, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,9 persen. Sebanyak 14,4 persen responden belum menentukan pilihan.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan ada rentang elektabilitas yang sangat jauh antara pasangan Dedi-Erwan dengan posisi kedua Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang mencapai lebih dari setengah pemilih.

"Kalau kita perhatikan ini angka yang cukup meyakinkan, jaraknya cukup jauh, ada selisih lebih dari separuh pemilih tepatnya 54,1 persen," kata Hanta dalam paparannya, Kamis, 26 September 2024.
 

Baca juga: Syaikhu-Ilham Urutan Kedua Survei Elektabilitas Pilkada Jabar

Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan juga unggul di semua basis aglomerasi kultural di Jawa Barat, yaitu Megapolitan, Pantura, Bandung Raya, Priangan Timur dan Priangan barat. Megapolitan terdiri dari wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Depok. Sementara Pantura terdiri dari Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta dan Subang.

"Dedi Mulyadi unggul di kawasan Megapolitan dengan 55,3 persen. Namun Syaikhu-Ilham berada di posisi kedua dengan 28,3 persen. Wilayah ini basisnya mesin PKS," ucap hanta.

Survei dilakukan pada 8-14 September 2024 kepada 1.200 responden warga Jawa Barat dengan wawancara tatap muka. Metode survei yakni multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)