Putin Perintahkan 133.000 Warga Rusia untuk Mengikuti Wajib Militer

Presiden Rusia Vladimir Putin. (EFE/EPA/ALEXEI NIKOLSKY/SPUTNIK/KREMLIN POOL MANDATORY CREDIT)

Putin Perintahkan 133.000 Warga Rusia untuk Mengikuti Wajib Militer

Medcom • 1 October 2024 14:29

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan mobilisasi wajib militer 133.000 prajurit baru dalam wajib militer musim gugur yang dimulai pada 1 Oktober dan akan berlangsung hingga akhir tahun. Dekrit ini diumumkan oleh Kremlin dan dipublikasikan surat kabar pemerintah Rusia, Rossiyskaya Gazeta.

Keputusan tersebut mengharuskan warga negara Rusia berusia 18 hingga 30 tahun yang tidak termasuk dalam pasukan cadangan untuk menjalani wajib militer selama 12 bulan di unit militer di Rusia, sesuai dengan hukum federal.

"Saya ingin mencatat bahwa wajib militer tidak akan dipanggil untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus di wilayah baru," kata Rossiyskaya Gazeta, mengutip pernyataan Tsimlyansky dan dilansir dari Asia One, Selasa, 1 Oktober 2024.

Wakil Laksamana Vladimir Tsimlyansky, Kepala Kantor Wajib Militer Rusia, menegaskan bahwa prajurit wajib militer tidak akan dikirim untuk berpartisipasi dalam "operasi militer khusus" di wilayah baru yang dianeksasi Rusia pada 2022, mengacu pada wilayah di tenggara Ukraina.

Rusia melabeli invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022 sebagai operasi militer khusus.

Namun, Kyiv dan sekutu Barat menilainya sebagai aksi imperialis untuk merebut tanah Ukraina. Pencaplokan wilayah tenggara Ukraina oleh Rusia telah dikecam oleh banyak negara Barat.

September lalu, Putin juga memerintahkan peningkatan kekuatan militer Rusia sebanyak 180.000 prajurit, menargetkan jumlah pasukan aktif mencapai 1,5 juta orang.

Langkah ini menempatkan Rusia sebagai kekuatan militer terbesar kedua di dunia setelah China. Putin mengeklaim bahwa langkah ini diambil untuk merespons ancaman yang meningkat di perbatasan barat Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan pimpinan NATO menuduh Putin sebagai agresor utama dalam konflik di Ukraina, yang dianggao menimbulkan potensi ancaman terhadap negara-negara tetangga. (Angel Rinella)

Baca juga:  Terbesar Sejak 2022, Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 100 Drone Ukraina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)