Ilustrasi. Medcom.id
Ahmad Mustaqim • 30 September 2024 06:02
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, telah menyalurkan 8 juta liter air bersih untuk masyarakat terdampak kemarau. Jumlah itu terekap ke dalam 1.604 tangki di berbagai desa di sejumlah kecamatan.
"Sampai saat ini kami masih mendapat permintaan bantuan air bersih," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Gunungkidul, Sumadi, saat dihubungi, Minggu, 29 September 2024.
Sumadi menjelaskan pasokan bantuan air bersih tersebut bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) maupun bantuan pihak swasta. Ia mengatakan pasokan air bersih masih diperlukan kendati hujan sudah mulai turun.
"Per hari kami bisa bisa 16 sampai 20 tangki berdasarkan permintaan masyarakat," jelasnya.
Kecamatan Girisubo, Panggang, dan Tepus merupakan wilayah rutin pengiriman air bersih. Di Kecamatan Girisubo terdapat lima desa, Kecamatan Panggang tiga desa, dan Kecamatan Tepus juga tiga desa.
"Gunungkidul bagian selatan masih menjadi wilayah yang memerlukan bantuan air bersih, baik untuk kebutuhan domestik dan mandi. Selain itu, kecamatan-kecamatan lain juga masih memerlukan," ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Purwono, memperkirakan kekeringan masih berlangsung hingga pertengahan Oktober 2024. Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan yang sudah turun dalam beberapa hari ke depan belum mampu memengaruhi sumber air.
"Hujannya masih intensitas kecil sampai saat ini dan hanya turun di sisi utara Gunungkidul. Beberapa wilayah masih belum hujan," ungkapnya.