14 Orang Terluka saat Kericuhan Pengantaran Jenazah Lukas Enembe

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri. Dok. Istimewa

14 Orang Terluka saat Kericuhan Pengantaran Jenazah Lukas Enembe

Siti Yona Hukmana • 28 December 2023 20:55

Jakarta: Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebut ada 14 orang terluka akibat kericuhan saat arak-arakan pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Papua pada Kamis pagi, 28 Desember 2023. Insiden itu terjadi di depan Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN), Jayapura, Papua, dan titik lainnya.

"Kami mencatat beberapa insiden selama pelaksanaan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga. Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Muhammad Ridwan Rumasukun," kata Mathius dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Desember 2023.

Mathius menjelaskan kondisi Pj Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun sudah stabil. Namun, dia akan menjalani pengobatan lebih lanjut di Jakarta.

Kemudian, ada delapan aparat keamanan dan lima warga yang juga terluka. Selain itu, ada satu mobil yang dibakar, lima kendaraan rusak berat, tiga bangunan, dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran. Total kerugian masih dihitung.

Mathius mengaku kecewa atas insiden kericuhan itu. Akibat aksi anarkis tersebut belasan orang menjadi korban.

"Momen ini seharusnya menunjukkan cinta kasih anak-anak kepada orang tuanya, dan saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini yang seharusnya tidak terjadi," tegas Mathius.

Jenderal bintang dua itu menyampaikan massa penjemput masih melakukan perjalanan ke kediaman almarhum Lukas Enembe yang terletak di Koya Tengah. Polisi terus mengawal massa agar tidak terjadi kerusuhan serupa.

Mathius meminta masyarakat menunjukkan duka dengan cara benar dan sesuai budaya anak Papua. Yakni, tanpa merugikan atau mengganggu keamanan serta kenyamanan masyarakat lainnya.

"Kami memberikan toleransi selama pengantaran jenazah, namun jika terjadi aksi lanjutan setelah pemakaman, kami tidak akan segan untuk melakukan tindakan tegas," ujar Mathius.
 

Baca Juga: 

Jayapura Masih Memanas Buntut Kematian Lukas Enembe


Ultimatum itu juga disampaikan Mathius terhadap masyarakat pendatang. Dia meminta warga pendatang menjaga kedamaian dan tidak mengambil langkah-langkah yang merusak suasana kerukunan di tanah Papua.

“Meskipun beberapa aparat keamanan menjadi korban, saya menegaskan kami tetap berkomitmen untuk melakukan pengamanan dan pengawalan hingga pemakaman selesai, agar massa dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman," tutur dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)