Cisco akan Pangkas Ribuan Pekerjaan

PHK. Foto: Unsplash.

Cisco akan Pangkas Ribuan Pekerjaan

Arif Wicaksono • 10 February 2024 13:03

California: Raksasa jaringan Cisco berencana merestrukturisasi bisnisnya dengan melakukan Pemangkasan Hubungan Kerja (PHK) kepada ribuan karyawan. Perusahaan tersebut berupaya untuk fokus pada bidang-bidang dengan pertumbuhan tinggi.
 

baca juga:

Bank Terbesar Jerman Deutsche Bank PHK 3500 Karyawan


Menurut laman web, perusahaan yang berbasis di San Jose, California ini memiliki jumlah karyawan total 84,900 pada tahun fiskal 2023. "Perusahaan masih menentukan jumlah total karyawan yang akan terkena dampak PHK," kata salah satu sumber, dilansir Channel News Asia, Sabtu, 10 Februari 2024.

Pengumumannya bisa dilakukan paling cepat minggu depan, saat perusahaan mempersiapkan laporan pendapatannya pada 14 Februari 2024.

Pada November 2022, Cisco mengumumkan dalam panggilan pendapatan bahwa ada restrukturisasi yang berdampak pada sekitar lima persen tenaga kerjanya yang mengakibatkan pesangon sebesar USD600 juta dan biaya lainnya. Cisco menolak berkomentar.

Langkah ini akan dilakukan ketika perusahaan-perusahaan teknologi, termasuk pembuat telekomunikasi Nokia dan Ericsson, memangkas ribuan pekerjaan pada tahun lalu dalam upaya untuk menurunkan biaya.

PHK perusahaan teknologi

Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Alphabet, dan Microsoft telah menerapkan PHK dalam beberapa pekan terakhir.

Cisco telah memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh pada laporan pendapatan sebelumnya, sebagai tanda permintaan untuk peralatan jaringannya melambat.

Mereka menyalahkan kelemahan tersebut pada perlambatan pesanan pada kuartal pertama, dengan mengatakan pelanggan saat ini fokus pada pemasangan dan penerapan produk di lingkungan mereka.

Perusahaan ini dalam beberapa tahun terakhir bergulat dengan masalah rantai pasokan dan perlambatan permintaan pascapandemi, yang mempercepat upayanya dalam menawarkan perangkat lunak seperti keamanan siber.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)