Ilustrasi pelecehan seksual. (Medcom.id)
Medcom • 27 March 2024 16:32
New York: Sebuah artikel yang diterbitkan The New York Times pada Senin kemarin membantah artikel mereka sendiri hampir tiga bulan sebelumnya terkait anggota kelompok pejuang Palestina Hamas yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap wanita Israel selama serangan lintas batas kelompok tersebut ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Berjudul "Video Tentara Israel Meremehkan Laporan Medis atas Pelecehan Seksual," video itu disebut-sebut direkam oleh seorang prajurit Israel yang memperlihatkan tiga jasad perempuan berpakaian lengkap tanpa adanya tanda-tanda kekerasan seksual di sebuah rumah.
Pada 28 Desember, New York Times menerbitkan laporan investigasi panjang berjudul “Jeritan Tanpa Kata-kata: Bagaimana Hamas Mempersenjatai Kekerasan Seksual pada 7 Oktober" yang menyelidiki dugaan pemerkosaan serta kekerasan seksual yang dilakukan anggota kelompok itu terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober. Isinya termasuk pernyataan dari seorang paramedis tak dikenal yang tergabung dalam unit komando Israel.
Beberapa media, termasuk The Associated Press, CNN dan The Washington Post, menerbitkan narasi serupa yang dikaitkan dengan paramedis militer yang tidak disebutkan namanya.
Artikel New York Times mengutip tiga tersangka korban kekerasan seksual. Dua dari mereka, dari Kibbutz Be’eri, dijelaskan dengan cukup detail sehingga mereka berpotensi diidentifikasi sebagai saudara perempuan dengan nama belakang Sharabi, berusia 13 dan 16 tahun.
Michal Paikin, juru bicara Kibbutz Be'eri, dengan tegas menolak tuduhan terhadap dua perempuan tersebut, dengan mengatakan bahwa saat mereka ditembak, mereka tidak menjadi sasaran pelecehan seksual.
"Kamu sedang membicarakan gadis Sharabi?" katanya kepada The Intercept, seperti dikutip Anadolu Agency pada Rabu, 27 Maret 2024.
"Tidak. Mereka hanya ditembak, dan tidak menjadi sasaran pelecehan seksual," sambungnya.
Semakin melemahkan kredibilitas tuduhan tersebut, Paikin mempertanyakan keandalan kesaksian seorang paramedis pasukan khusus Israel, yang merupakan sumber utama dari artikel New York Times.
"Itu tidak benar," katanya, mengacu pada klaim paramedis tentang kedua gadis tersebut. "Mereka tidak mengalami pelecehan seksual," ucapnya.
Menurut laporan terbaru The New York Times, penduduk kibbutz mengomentari rekaman video yang baru muncul, dan mengatakan bahwa hanya ada satu rumah di Kibbutz Be'eri yang menampung dua gadis remaja yang terbunuh, yang otomatis mementahkan klaim terjadinya pelecehan seksual. .
Laporan terbaru New York Times juga memuat pernyataan Nili Bar Sinai, anggota kelompok kibbutz yang menyelidiki tuduhan tersebut, dengan mengatakan kalau cerita itu tidak benar. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
Baca juga: Omong Kosong Baru dari Biden, Tanpa Bukti Sebut Hamas Lakukan Kekerasan Pada Perempuan