Gencatan Senjata Gaza Belum Juga Tercapai usai Kunjungan Blinken

Doha: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berusaha keras mendorong kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza lewat tur ke Timur Tengah, tetapi meninggalkan wilayah itu pada Selasa kemarin tanpa hasil berarti.

Blinken dan mediator dari Mesir dan Qatar telah menaruh harapan mereka pada "proposal penghubung" AS yang bertujuan mempersempit kesenjangan antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas yang masih juga berperang selama 10 bulan berlalu.

Kesepakatan itu "perlu dicapai, dan harus dicapai dalam beberapa hari ke depan, dan kami akan melakukan segala yang mungkin untuk menyelesaikannya," kata Blinken kepada wartawan di Doha sebelum pulang ke Washington.

Melansir dari CGTN, Rabu, 21 Agustus 2024, seorang pejabat senior pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang bepergian dengan Blinken mengatakan AS mengharapkan pembicaraan gencatan senjata akan berlanjut pekan ini.

Blinken melakukan perjalanan ke Mesir untuk berunding pada Selasa kemarin dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi, dan kemudian ke Qatar.

Setelah bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di hari Senin, Blinken mengatakan Israel telah menerima usulan tersebut dan mendesak Hamas untuk melakukan hal yang sama. Kelompok Palestina tersebut tidak secara tegas menolaknya, tetapi mengatakan bahwa mereka membatalkan ketentuan yang telah disetujui sebelumnya.

Blinken ditanyai di Qatar tentang ketentuan penarikan pasukan Israel dalam kerangka gencatan senjata dan tentang laporan Axios yang mengutip Netanyahu, yang mengatakan bahwa dia mungkin telah meyakinkan Blinken bahwa Israel harus mempertahankan pasukan di Philadelphi Corridor antara Mesir dan Gaza.

"Amerika Serikat tidak menerima pendudukan jangka panjang apa pun di Gaza oleh Israel," tegas Blinken.

"Lebih khusus lagi, perjanjian tersebut sangat jelas tentang jadwal dan lokasi penarikan (Pasukan Pertahanan Israel) dari Gaza, dan Israel telah menyetujuinya. Jadi, sejauh yang saya ketahui, itulah yang sangat jelas bagi saya,” sambungnya.

Baca juga:  Hamas: AS Hanya Mengulur Waktu agar Israel Tetap Melanjutkan Genosida