Israel diperingatkan untuk tidak meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 7 August 2024 09:39
Annapolis: Baik Iran maupun Israel harus menghindari peningkatan konflik, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Selasa 6 Agustus 2024. Ini kata-kata Blinken yang paling langsung kepada sekutu AS Israel mengenai meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
"Tidak seorang pun boleh meningkatkan konflik ini. Kami telah terlibat dalam diplomasi yang intens dengan sekutu dan mitra, mengomunikasikan pesan itu langsung ke Iran. Kami mengomunikasikan pesan itu langsung ke Israel," kata Blinken kepada wartawan, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu 7 Agustus 2024.
Iran telah berjanji untuk memberikan tanggapan setelah Israel diduga membunuh pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Presiden Joe Biden telah mengisyaratkan rasa frustrasi terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas pembunuhan itu, yang terjadi tepat ketika ia berharap untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata dalam perang Gaza selama 10 bulan.
"Komitmen kami terhadap keamanan Israel sangat kuat. Kami akan terus membela Israel dari serangan kelompok teroris atau sponsor mereka, sama seperti kami akan terus membela pasukan kami," kata Blinken.
"Namun, setiap orang di kawasan ini harus memahami bahwa serangan lebih lanjut hanya akan memperparah konflik, ketidakstabilan, dan ketidakamanan bagi semua orang," imbuh Blinken.
Blinken, yang berbicara setelah pembicaraan dengan menteri luar negeri dan pertahanan Australia di Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis, Maryland, mengatakan Amerika Serikat bekerja "secara intensif untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah dan mencegah penyebaran konflik".
Blinken berbicara sebelumnya pada hari itu melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.
Yordania - yang berada di posisi yang sulit dengan populasi Palestina yang besar dan perjanjian damai dengan Israel - memainkan peran penting dalam pertikaian sebelumnya pada bulan April dalam membantu Amerika Serikat menembak jatuh rudal dan pesawat nirawak Iran, memastikan kerusakan minimal di Israel.
Safadi pada Minggu melakukan perjalanan ke Teheran untuk membahas situasi tersebut. Blinken menolak menjawab secara langsung apakah Yordania akan kembali mendukung tindakan terhadap serangan Iran, dan hanya mengatakan bahwa mitra AS menginginkan diakhirinya konflik.
"Serangan lebih lanjut hanya meningkatkan risiko hasil berbahaya yang tidak dapat diprediksi dan dikendalikan sepenuhnya oleh siapa pun," tegas Blinken.
"Sangat mendesak bagi setiap orang di kawasan tersebut untuk menilai situasi, memahami risiko salah perhitungan, dan membuat keputusan yang akan meredakan ketegangan, bukan memperburuknya,” ungkap Blinken.
Pada Senin, terduga pejuang Syiah pro-Iran melukai tujuh personel AS dalam serangan roket di sebuah pangkalan di Irak barat.
"Jangan salah, Amerika Serikat tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami di kawasan tersebut," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam konferensi pers di Annapolis.
Pemerintahan Biden, yang telah mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah, berharap untuk tidak berfokus pada krisis yang meningkat tetapi pada rencana gencatan senjata untuk Gaza.
Hamas pada Selasa menunjuk Yahya Sinwar, seorang yang diduga dalang serangan 7 Oktober di Gaza yang diyakini bersembunyi di terowongan, untuk menjadi kepala politik barunya untuk menggantikan Haniyeh yang terbunuh.
Blinken mengecilkan dampak penunjukan seorang pria di puncak daftar target Israel, dengan mengatakan Sinwar selalu menjadi "penentu utama".
"Ini hanya menggarisbawahi fakta bahwa dialah yang benar-benar memutuskan apakah akan melanjutkan gencatan senjata yang secara nyata akan membantu begitu banyak warga Palestina yang sangat membutuhkan," pungkas Blinken.