Banyak yang Bangkrut, Jumlah Tenaga Kerja di Industri Tekstil Merosot

Ilustrasi industri tekstil. Foto: dok Kemenperin.

Banyak yang Bangkrut, Jumlah Tenaga Kerja di Industri Tekstil Merosot

Naufal Zuhdi • 8 August 2024 14:16

Jakarta: Direktur Industri, Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor industri tekstil dan pakaian jadi pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan 2023.

"Jumlah tenaga kerja pada sektor industri tekstil dan industri pakaian yang jadi pada tahun 2024 mengalami penurunan dibanding pada 2023," kata Adie dalam Diskusi Publik Indef Industri Tekstil Menjerit, PHK Melejit, pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Tenaga kerja pada sektor industri tekstil, sambung Adie, mengalami penurunan sebesar 7,5 persen dan sektor industri pakaian jadi mengalami penurunan 0,85 persen dibanding pada 2023.

Sebagaimana diketahui, pada tahun ini, jumlah tenaga kerja industri tekstil berada di angka 957.122 orang. Sementara jumlah tenaga kerja industri pakaian jadi berada di angka 2.196.005 orang.

"Kontribusi tenaga kerja pada industri tekstil dan industri pakaian jadi terhadap industri manufaktur 2024 sebesar 15,4 persen dan 5,1 persen pada industri pakaian yang jadi mengalami penurunan jika dibandingkan kontribusi tenaga kerja tahun sebelumnya," terang Adie.
 

Baca juga: Pengusaha Tekstil di Jabar Menjerit, Ilham Habibie Soroti Aturan Impor
 

Imbas PHK massal


Sebelumnya, pada 2023 kontribusi tenaga kerja pada industri tekstil berada di angka 15,6 persen dan kontribusi tenaga kerja pada sektor pakaian jadi berada di angka 5,5 persen.

"Ini kita bisa lihat dan memang sesuai dengan kenyataan pasar, ya itu tadi, kalau kita hubungkan dengan PHK dan sebagainya ini memang mengalami penurunan (jumlah dan kontribusi)," tutur dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)