HOK Terpapar Terorisme dari Telegram

Konferensi pers soal penangkapan teroris di Batu, Malang, Jawa Timur. Foto: Medcom.id/Siti Yona Hukmana.

HOK Terpapar Terorisme dari Telegram

Siti Yona Hukmana • 5 August 2024 18:20

Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memprofiling tersangka teroris berinisial HOK. Remaja berusia 19 tahun itu terpapar terorisme sejak November 2023.

"Itu pertama sekali berinteraksi dalam sebuah grup media sosial yang membawa yang bersangkutan termotivasi untuk mendalami lebih lanjut tentang Daulah Islamiyah (ISIS)," kata juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 5 Agustus 2024.

Aswin mengatakan pengaruh media sosial itu sangat cepat. HOK langsung bergabung dengan salah satu grup yang menjadi wadah interaksi antara HOK dengan seseorang.

"Kemudian yang bersangkutan ditawarkan untuk ikut lagi ke grup media sosial yang lebih spesifik (Telegram). Bahkan itu berbayar. Yang bersangkutan membayar dengan uang jajannya. Seperti aplikasi sosial media, kalau mau jadi member itu membayar. Yang bersangkutan membayar, kemudian masuk menjadi member," ujar Aswin.

Aswin menyebut HOK mendapatkan banyak video terkait propaganda ISIS atau Daulah Islamiyah di dalam grup berbayar tersebut. Seperti video-video eksekusi, peperangan ISIS, tentang baiat, dan video penjelasan terkait tindakan atau aktivitas ISIS sudah sesuai syariat Islam.

"Jadi video-video atau konten-konten tersebut didapat melalui sebuah grup media sosial. Karena yang bersangkutan masih penasaran, bergabung lagi ke dalam beberapa grup Telegram kelompok-kelompok radikal yang lintas negara," ungkap Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi (Kabag Renmin) Densus 88 itu.
 

Baca juga: Polisi Pulangkan Orang Tua Terduga Teroris di Malang

Selain itu, dalam grup Telegram tersebut juga terdapat penjelasan bahwa pemerintah tidak menerapkan hukum Islam dan harus diperangi. Ada pula tutorial cara menggunakan bahan-bahan untuk merakit bom.

"(Kemu) seri-seri tauhid dalam versinya Daulah Islamiyah, kemudian beberapa musik atau lagu gitu ya yang berisi propaganda-propaganda," beber Aswin.

HOK pun belajar merakit bom menggunakan video tutorial di grup Telegram tersebut. Perakitan bahan peledak dilakukan di kamarnya. Namun, meski sudah mencoba merakit segala macam bom, polisi memastikan HOK belum bisa membuat bom.

HOK adalah pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS yang ditangkap di Batu, Malang, Jawa Timur pada Rabu, 31 Juli 2023 sekitar pukul 19.15 WIB. Remaja ini hendak meledakkan bom bunuh diri di tempat ibadah di Batu, Malang.

Dia diringkus saat hendak membuang bahan kimia yang digunakan untuk membuat bom. Kini, HOK masih diperiksa intensif oleh Densus. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)