Survei: Perekrutan Global Belum Membaik dari 2023

SDM global. Foto: Unsplash.

Survei: Perekrutan Global Belum Membaik dari 2023

Arif Wicaksono • 10 September 2024 18:24

New York: Niat perekrutan pekerja dalam skala global perusahaan diperkirakan akan tetap stabil pada kuartal keempat 2024. Survei juga memaparkan kondisinya belum membaik dari tahun lalu.

Survei Prospek Ketenagakerjaan ManpowerGroup menunjukkan prospek perekrutan global untuk kuartal keempat 2024 sedikit lebih tinggi sebesar 25 persen, dibandingkan 22 persen pada kuartal ketiga, survei terhadap lebih dari 40 ribu pemberi kerja di 42 negara menunjukkan.
 

Baca juga: Data Laporan Pekerjaan Terkini jadi Risiko Terbesar Pasar Saham


"Namun, dari tahun ke tahun turun lima persen, menurut metrik prospek ketenagakerjaan bersih (NEO), indikator tren pasar tenaga kerja yang digunakan secara internasional," kata ManpowerGroup, dilansir Channel News Asia, Selasa, 10 September 2024.

Lebih dari 40 persen pengusaha yang disurvei mengharapkan peningkatan dalam rencana perekrutan, sementara 16 persen mengantisipasi pengurangan, metrik NEO dalam survei menunjukkan.

"Pasar tenaga kerja global tetap stabil saat kita memasuki kuartal keempat, dengan pengangguran dan aktivitas PHK yang relatif rendah di banyak negara," kata Kepala Eksekutif ManpowerGroup, Jonas Prising.

Pengusaha di India sebesar 37 persen, diikuti oleh Kosta Rika sebesar 36 persen dan Amerika Serikat sebesar 34 persen, melaporkan rencana perekrutan terkuat, sementara Argentina sebesar empat persen dan Israel sebesar delapan persen memiliki prospek terlemah.

Sektor teknologi informasi dan real estat merekrut paling kuat

Sektor teknologi informasi dan real estat melaporkan niat perekrutan paling kuat, masing-masing sebesar 35 persen dan 32 persen.

"Prospek kuat yang berkelanjutan di sektor TI memacu permintaan akan talenta teknologi, terutama dengan AI (kecerdasan buatan) menjadi fokus utama bisnis di setiap industri," kata Prising.

Mempertahankan dan menarik pekerja dengan keterampilan khusus dan fleksibel merupakan prioritas bagi pemberi kerja.

Pengusaha di Amerika Utara terus menjadi yang paling optimis dalam niat perekrutan mereka, dengan AS memimpin karena pengusaha terus melaporkan salah satu prospek global terkuat untuk sektor TI.

Manajer di kawasan Asia-Pasifik merupakan yang terkuat kedua dalam prospek regional, sementara ekspektasi perekrutan tetap pada level terendah di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Menurut survei tersebut, meningkatkan keseimbangan kehidupan dan pekerjaan merupakan prioritas utama bagi para pengusaha, terutama di Asia-Pasifik, karena mereka berfokus pada peningkatan retensi pekerja.

Namun, manajer perekrutan mengatakan pengusaha masih memegang kendali dalam hal negosiasi gaji, lokasi kerja, dan jam kerja yang fleksibel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)