Indosat Gaet Arsari dan Northstar Bangun Bisnis Fiber Optik Senilai Rp14 Triliun

Indosat gaet Arsari Group dan Northstar Group bikin perusahaan patungan di bidang fiber optic. Foto: Dok Metro TV.

Indosat Gaet Arsari dan Northstar Bangun Bisnis Fiber Optik Senilai Rp14 Triliun

Satrio Adi Putranto • 23 December 2025 17:33

Jakarta: Indosat Ooredoo Hutchison resmi meneken kerja sama dengan Arsari Group dan Northstar Group untuk membentuk perusahaan patungan bernama Fiberco. Kerja sama ini bertujuan memperkuat infrastruktur serat optik nasional menuju era konektivitas digital dan kecerdasan buatan.

Kerja sama ini ditandai melalui penandatanganan investasi di Kantor Pusat Indsat di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025. Indosat akan mengalihkan aset serat optiknya ke Fiberco dan mempertahankan sekitar 45 persen saham di perusahaan baru ini.

"Hari ini kami mengumumkan investasi di infrastruktur digital fiber yang independen di Indonesia, yang akan dipadukan dengan investasi Arsari di energi terbarukan," ujar Deputy CEO dan COO Arsari Group, Aryo Djojohadikusumo, Selasa, 23 Desember 2025. 

Persetujuan investasi senilai 14,6 triliun rupiah ini dinilai menandai langkah besar dalam memperluas arah jaringan internet di seluruh Indonesia dengan model open access yang menyasar seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha.

Jaringan yang dikembangkan meliputi lebih dari 86 ribu kilometer kabel serat optik yang menghubungkan backbone, kabel laut, dan akses menara telekomunikasi yang membawa koneksi lebih cepat dan stabil ke daerah yang selama ini kurang terlayani. 

Fiberco diposisikan sebagai platform infrastruktur serat optik akses terbuka, yang akan mendukung konektivitas nasional, pusat data, serta layanan digital ditargetkan berbasis kecerdasan buatan. Kerja sama ini juga ditargetkan untuk memperluas cakupan jaringan di luar wilayah perkotaan, guna menjembatani kesenjangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Fiberco diharapkan menjadi tulang punggung infrastruktur digital nasional, yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis AI, produktivitas UMKM, serta inklusi digital di seluruh wilayah Indonesia.

"AI membutuhkan beberapa komponen penting, mulai dari energi, chip atau semikonduktor, infrastruktur seperti fiber optic dan data center hingga aplikasi di atasnya," beber Aryo.

Kemitraan ini juga diproyeksikan memperkuat daya saing nasional. Sekaligus, mendukung agenda transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.

Ia juga menyebut investasi ini sebagai langkah strategis jangka panjang. Menurut dia, pengembangan kecerdasan buatan (AI) membutuhkan fondasi yang kuat. Mulai dari energi, pusat data, hingga infrastruktur serat optik. Arsari menilai konektivitas digital sebagai aset strategis yang setara energi dan logistik. 

"Kami dari Arsari Group, filosofi utama kami adalah apa yang bisa memberi nilai terbaik bagi grup, tapi juga bagi Indonesia. Salah satu tantangan sekaligus kesempatan terbesar saat ini adalah kecerdasan buatan," ungkap Aryo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arga Sumantri)