Akses Jalan Jadi Tantangan Penanganan Bencana di Agam

Personel Polri sedang mencari korban yang hilang dampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal.

Akses Jalan Jadi Tantangan Penanganan Bencana di Agam

1 December 2025 09:02

Agam: Proses penanganan bencana di Malalak Timur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, terus dikebut. Akses jalan yang terputus dan kondisi wilayah yang curam menjadi tantangan utama dalam membuka isolasi wilayah.

Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Andria Yuferryzal menjelaskan ada dua wilayah di Agam yang terisolir, yaitu Hubarang dan Malalak Timur. Di Hubarang, pembukaan akses sudah dimulai dengan penurunan alat berat. Sementara di Malalak Timur, kondisi medan yang curam membuat proses pembukaan akses lebih kompleks.

BNPB, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam menambahkan sedikitnya empat alat berat, termasuk excavator besar dan mini. Penambahan alat berat dilakukan untuk mempercepat pembersihan material longsor.

“BNPB akan mengintervesi juga besok dua alat berat dengan asumsi bisa dilalui oleh masyarakat menggunakan motor dulu,” kata Andria, Senin, 1 Desember 2025. 
 


Kondisi pengungsi juga menjadi perhatian mengingat mereka telah mulai kekurangan kebutuhan dasar. BNPB mengoperasikan helikopter selama 2–3 hari ke depan untuk dropping logistik dan memenuhi kebutuhan makan pengungsi.

“Per hari ini dengan informasi mereka sudah mulai kekurangan makan, sehingga kita akan intervensi mulai hari ini tiga hari ke depan melalui menggunakan heli,” ujar Andria.


Tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi korban kesembilan banjir bandang di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Jumat, 28 November 2025. ANTARA/Muhamm

Adapun proses pencarian korban terus dilakukan dengan data terkini lebih dari 80 korban meninggal dan puluhan orang masih hilang. Basarnas, TNI, Polri, dan BNPB terlibat dalam operasi pencarian secara nasional.

“Kita sudah berangsur melakukan pencarian sebagai kelas nasional Basarnas sudah memimpin operasi bersama TNI-Polri sebagaimana kita lihat tadi kita berangsur-angsur akan membuka jalan menggunakan alat berat untuk mencari juga korban-korban yang meninggal,” ungkap Andria. 

Dinas Bina Marga, Cipta Karya Dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumatra Barat menjelaskan pengerahan alat berat terkait pembersihan lonsor sudah dilakukan sejak minggu lalu. Mereka menegaskan kondisi jembatan di Malalak Timur mengalami kerusakan permanen dan memerlukan perencanaan khusus untuk pembangunan ulang. Namun untuk membuka keterisolasian, tim akan mengatur alur sungai agar kendaraan roda dua dapat melewati sementara.

Jika cuaca mendukung, pembukaan akses dengan alat berat ditargetkan selesai dalam satu hingga dua hari ke depan. BNPB juga mendukung operasi modifikasi cuaca untuk meminimalisir hujan di wilayah rawan. (Ifdal Amal)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)