Personel Polri sedang mencari korban yang hilang dampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal.
Silvana Febiari • 1 December 2025 07:13
Agam: Korban tewas akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), tembus 120 orang. Mereka tersebar di enam kecamatan.
"Ini merupakan data korban meninggal dunia pada Minggu (30 November) pukul 23.00 WIB," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Rahmat Lasmono, dikutip dari Antara, Senin, 1 Desember 2025.
Sebanyak 120 korban meninggal dunia itu tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 12 orang, Matur satu orang, Tanjung Raya delapan orang. Sementara di Kecamatan Palupuh satu orang, Palembayan 97 orang, dan Ampek Nagari satu orang.
"Korban terbanyak tersebar di Kecamatan Palembayan," ujar Rahmat.
Sementara korban yang belum ditemukan sebanyak 74 orang tersebar di Kecamatan Malalak enam orang, Palembayan 63 orang, Lubuk Basung satu orang, dan Tanjung Raya empat orang. Proses pencarian dilanjutkan dengan melibatkan BPBD Agam, Satpol PP, Damkar, Basarnas, TNI, Polri, PMI Agam dan lainnya.
"Pencarian korban juga menurunkan anjing pelacak (K9) dari Polri," ucap Rahmat.
(1).jpg)
Tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi korban kesembilan banjir bandang di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Jumat, 28 November 2025. ANTARA/Muhamm
Ia menambahkan korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung 44 orang dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang satu orang. Sedangkan warga yang mengungsi akibat banjir, banjir bandang dan longsor sebanyak 6.300 orang.
Sebanyak 6.300 orang itu berasal dari Kecamatan Palembayan, Ampek Nagari, Palupuh, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Baso, Malalak, Banuhampu, Matur, Ampek Koto, dan Lubuk Basung.
"Mereka mengungsi di rumah saudaranya, masjid, mushala, sekolah dan lainnya. Untuk kebutuhan makan, telah kita dirikan dapur umum," tandasnya.