BKSDA Sumbar menggunakan drone thermal mencari korban terdampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal.
Lukman Diah Sari • 29 November 2025 18:14
Lubuk Basung: Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat menggunakan satu unit drone thermal untuk membantu mencari keberadaan korban banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra mengatakan drone thermal diturunkan untuk membantu pencarian korban yang masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang.
"Kita membantu tim gabungan untuk mencari keberadaan korban yang masih dinyatakan hilang," kata Ade di Lubuk Basung, Sabtu, 29 November 2025.
.jpg)
Tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi korban kesembilan banjir bandang di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Jumat (28/11/2025). Hingga hari ketiga Tim SAR gabungan masih mencari para korban hilang akibat bencana hidrometeorologi tersebut. ANTARA/Muhamm
Ia mengatakan drone thermal digunakan dalam memantau suhu tubuh dari korban, sehingga bisa mendeteksi keberadaan korban. Setelah suhu tubuh terdeteksi, bisa melihat kondisi yang nyata ketika drone diturunkan dengan jarak cukup dekat.
"Kita langsung melaporkan ke Basarnas apabila ditemukan untuk memastikan korban. Namun pada siang hari, kita kesulitan dalam mendeteksi tubuh dan hanya menggunakan drone biasa, karena kita membawa dua unit drone," jelas dia.
Menurut dia, drone thermal itu biasanya digunakan untuk memantau keberadaan satwa liar jenis Harimau Sumatra saat terjadi interaksi negatif dengan manusia. Drone thermal tersebut sangat maksimal dalam mendeteksi suhu tubuh, terutama pada malam hari.
"Apabila terdeteksi, maka pada layar berwarna kuning kemerahan. Untuk drone thermal kita fokuskan pada malam hari," katanya