Taiwan Technical Mission (TTM) menggelar 49 tahun kerja sama pertanian Taiwan-Indonesia. Foto: MTVN/Harianty.
Jakarta: Indonesia dan Taiwan telah menjalin kerja sama selama 49 tahun di sektor pertanian. Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut dan semakin kuat.
Sejalan dengan itu, Taiwan Technical Mission (TTM) menggelar "Bridging the Past and the Future: A New Chapter of Technical Cooperation in Indonesia", sebagai peringatan 49 tahun kerja sama pertanian Taiwan-Indonesia. Acara ini tidak hanya menampilkan capaian berbagai proyek yang telah dijalankan, tetapi juga memaparkan arah kolaborasi strategis untuk masa depan.
Kegiatan yang dihadiri pejabat tinggi Kementerian Pertanian RI, anggota DPR, perwakilan pemerintah daerah, serta para mitra kerja jangka panjang itu, bersama-sama meninjau perjalanan hampir setengah abad kerja sama bilateral yang telah menghasilkan berbagai inovasi dan penguatan kapasitas sektor pertanian Indonesia.
Asisten Deputi Cadangan Pangan dan Bantuan Pangan Kemenko Bidang Pangan Sugeng Harmono menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang antara Indonesia dan Taiwan dalam pembangunan pertanian dan penguatan ketahanan pangan.
"Ini adalah acara yang sangat berarti untuk menginformasikan kolaborasi penting antara Indonesia dan Taiwan yang telah berlangsung hampir 50 tahun," ujar dia, Kamis, 27 November 2025.
Ia menyoroti Production and Marketing of Garlic and Shallot Demonstration Project di Sumatra Utara yang telah berjalan sejak Januari 2023 hingga Desember 2025 dan berperan vital dalam mendukung pengembangan food estate di wilayah tersebut. Proyek ini, kata Sugeng, menghasilkan manfaat besar seperti transfer teknologi pertanian modern, peningkatan kompetensi budi daya dan pascapanen, serta penguatan jaringan pemasaran komoditas bawang putih dan bawang merah.
"Kami juga melihat demonstrasi pertanian cerdas dan inovasi yang mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," tambah dia.
Ilustrasi pertanian Indonesia. Foto: dok MI/Amirudin.
Memperkuat keamanan pangan
Sementara itu, Kepala Biro KSLN Kementan, Hariwan Puja Wilapa, menyampaikan apresiasi mendalam atas keberhasilan berbagai proyek yang dilakukan bersama Taiwan. "Ini kehormatan besar untuk menyampaikan penghargaan atas komitmen Taiwan dalam memprakarsai dan mengembangkan kerja sama agrikultur selama ini," kata Hariwan.
Hariwan menegaskan inisiatif bersama Taiwan relevan dengan prioritas nasional Indonesia, terutama upaya memperkuat keamanan pangan seperti arahan Presiden.
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Taiwan dalam membangun kerja sama pertanian dengan Indonesia. Ia juga menyoroti program magang pertanian yang secara rutin mengirimkan pemuda Indonesia ke Taiwan.
"Saya mengucapkan selamat dan terima kasih karena Taiwan tidak hanya melakukan pengembangan teknologi pertanian melalui PTM, tetapi juga mengirim putra-putri terbaik Indonesia untuk magang di Taiwan," kata dia.
Ia bercerita, dua peserta magang dari Kalimantan Barat yang ia kenal sangat terbantu oleh pengalaman tersebut dan kini siap membantu kelompok tani di daerahnya. Daniel menambahkan, perubahan iklim dan ancaman kerawanan pangan merupakan tantangan global yang perlu dijawab dengan strategi yang lebih kuat.
"Peran strategis Taiwan adalah membantu Indonesia memaksimalkan potensinya. Negara lain hanya bisa panen sekali setahun, sementara Indonesia bisa tiga sampai empat kali. Dengan kerja sama strategis, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia," tegas dia.
Acara utama menampilkan perkembangan terbaru pertanian cerdas, termasuk sistem pemantauan data lahan berbasis teknologi dan penggunaan drone untuk manajemen pertanian. Pada sesi sore, dua proyek besar menjadi sorotan: Proyek Peningkatan Produksi dan Pemasaran Bawang Putih dan Bawang Merah di Sumatra Utara serta Proyek Penguatan Sistem Pemasaran Sayuran dan Buah di Karawang.
Selain itu, guru sekolah pertanian dan perwakilan petani muda turut membagikan pengalaman mereka terkait kontribusi nyata TTM dalam modernisasi rantai nilai pertanian. Dengan semangat
co-creation, shared prosperity, dan mutual
progress, TTM menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis Indonesia dalam mendorong inovasi pertanian dan pembangunan berkelanjutan.