Ilustrasi. Medcom
M. Iqbal Al Machmudi • 25 November 2025 16:43
Jakarta: Lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Dusun Datai, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mengungkap persoalan serius terkait sanitasi, gizi, dan akses kesehatan di wilayah pedalaman. Hingga 23 November 2025, tercatat 224 warga mengalami gangguan pernapasan.
Seluruh warga tersebut kondisinya sudah membaik. Namun, terdapat lima kasus kematian pada anak.
Hasil laboratorium menunjukkan kelima anak tersebut positif terjangkit Influenza A/H1pdm09 dan Haemophilus influenzae. Influenza A/H1pdm09, atau yang dikenal dengan flu babi, yang pernah menjadi wabah di beberapa negara pada 2009. Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan minimnya fasilitas kesehatan dasar di wilayah tersebut.
Dusun Datai tidak memiliki MCK, tidak ada tempat pembuangan sampah, ventilasi rumah buruk, dan aktivitas memasak dengan kayu bakar dilakukan di ruangan yang sama dengan tempat tidur. Kondisi ini meningkatkan risiko penularan ISPA, terutama pada anak-anak.
Selain masalah lingkungan, ditemukan pula banyak warga dengan gizi kurang dan cakupan imunisasi dasar yang rendah. Hasil laboratorium menunjukkan adanya kombinasi infeksi flu babi, pertusis, adenovirus, dan bocavirus.
Temuan ini memperkuat analisis status gizi dan rendahnya kekebalan tubuh membuat warga rentan terhadap penyakit. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sumarjaya, menyampaikan kondisi lingkungan di Dusun Datai menjadi penyebab penyakit mudah menyebar.
"Kami menemukan rumah padat, ventilasi minim, nyamuk banyak, dan warga hidup dalam paparan asap kayu bakar setiap hari. Situasi seperti ini membuat penyakit pernapasan lebih mudah menular, terutama pada balita," kata Sumarjaya, Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Baca Juga:
Varian Flu Baru Picu Kekhawatiran Banyak Negara |