Ilustrasi. MI/Susanto
Eko Nordiansyah • 29 November 2025 18:38
Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus mengoptimalkan layanan call center 121 sebagai saluran utama pengaduan, bantuan, dan pelaporan barang tertinggal. Penguatan layanan ini dilakukan menyusul viralnya kasus kehilangan tumbler Tuku di KRL Commuter Line, yang kembali menegaskan pentingnya komunikasi langsung antara pelanggan dan pihak KAI.
Layanan 121 beroperasi 24 jam setiap hari, mencakup seluruh wilayah operasi KAI, serta terintegrasi dengan sistem Lost and Found KAI.
Call center 121 menyediakan fitur pelaporan barang tertinggal dengan pencatatan terstruktur berdasarkan detail perjalanan, pembaruan status pencarian secara real-time, serta koordinasi langsung dengan stasiun tujuan.
Layanan ini juga memberikan informasi perjalanan seperti jadwal kereta, ketersediaan kursi, perubahan jadwal mendadak, dan pembatalan perjalanan. Selain itu, pelanggan dapat menyampaikan pengaduan layanan terkait petugas, fasilitas kereta atau stasiun, maupun gangguan selama perjalanan.
Baca Juga :

(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Berikut ini merupakan saluran resmi yang disediakan oleh KAI:
KAI memperingatkan untuk hanya menggunakan nomor dan channel resmi tersebut dan mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan KAI.
Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, tercatat 11.670 laporan barang tertinggal, dengan 85 persen di antaranya berhasil dikembalikan kepada pemilik. Mayoritas laporan mendapat respons cepat dalam dua jam pertama.
KAI menegaskan komitmen peningkatan kapasitas operator call center dan memastikan adanya SOP yang jelas untuk penanganan pengaduan. Perusahaan juga mendorong pelanggan untuk menyimpan tiket perjalanan hingga barang dinyatakan aman, segera menghubungi 121 jika ada barang yang tertinggal, serta memanfaatkan fitur chat di aplikasi KAI Access untuk melampirkan bukti foto.
Call center 121 hadir sebagai solusi terpercaya untuk keluhan dan bantuan darurat selama perjalanan, dengan komitmen memberikan respons terbaik melalui dukungan teknologi dan SDM terlatih. (Muhammad Adyatma Damardjati)