Ruko Terbakar di Jakpus, Apa Penyebab Baterai Drone Bisa Terbakar?

Ilustrasi baterai drone. (Signe Brewster via the New York Times)

Ruko Terbakar di Jakpus, Apa Penyebab Baterai Drone Bisa Terbakar?

Riza Aslam Khaeron • 9 December 2025 21:35

Jakarta: Ruko yang digunakan Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, terbakar pada Selasa, 9 Desember 2025. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Bayu Meghantara mengatakan 22 karyawan tewas dalam peristiwa tersebut.

Bayu menyampaikan sebagian besar korban ditemukan di lantai 3 dan 4. Sementara itu, 19 karyawan berhasil diselamatkan dari lantai 6 menggunakan mobil bronto skylift. Petugas menerima informasi kebakaran sekitar pukul 12.43 WIB dan api berhasil dipadamkan pada pukul 13.41 WIB.

Korban meninggal diduga karena kehabisan oksigen, bukan akibat luka bakar. Lurah Cempaka Baru Rahmat H menyampaikan dugaan awal kebakaran akibat korsleting listrik dari baterai drone yang meledak di lantai 1.

Jika memang benar kebakaran tersebut terjadi karena ledakan baterai, lantas apa yang bisa menyebabkan baterai drone terbakar? Berikut informasi lengkapnya.
 

Apa Penyebab Baterai Drone Bisa Meledak?

Melansir laman Terra Drone Agri, Terra Drone pada 22 September 2025 menjelaskan bahwa baterai, meskipun merupakan komponen paling vital dalam sistem drone, juga merupakan bagian yang paling rentan.

Oleh karena itu, potensi ledakan baterai drone merupakan risiko nyata yang harus diantisipasi.

Terra Drone menjelaskan bahwa ada dua jenis baterai yang umum digunakan dalam drone:
  • Lithium Polymer (LiPo): Jenis baterai ini ringan dan mampu melepaskan daya besar, sehingga banyak digunakan pada drone pertanian atau pengangkut beban. Namun, LiPo sangat sensitif terhadap panas dan kerusakan fisik. Jika tidak ditangani dengan hati-hati, baterai jenis ini bisa membengkak, meledak, atau bahkan terbakar.
  • Lithium-ion (Li-ion): Baterai ini dikenal lebih stabil dan memiliki umur pakai lebih panjang. Meskipun lebih berat dan memiliki tingkat pelepasan daya lebih rendah dibanding LiPo, Li-ion dinilai lebih aman untuk penggunaan jangka panjang.
Terra Drone menjelaskan bahwa drone umumnya menggunakan teknologi lithium karena ukurannya yang ringkas, berdaya tinggi, namun juga membuatnya sangat sensitif. Terra Drone menguraikan sejumlah penyebab utama yang dapat menyebabkan baterai drone terbakar atau meledak, di antaranya:
  • Pengisian daya berlebihan, yang dapat memicu peningkatan suhu hingga melewati batas aman.
  • Overheating saat penerbangan, yang memberikan tekanan berlebih pada sel baterai.
  • Kerusakan fisik, seperti akibat jatuh, tertusuk, atau terhimpit, yang bisa memicu korsleting internal.
  • Penyimpanan yang tidak tepat, termasuk penyimpanan dalam suhu ekstrem atau dalam kondisi penuh terlalu lama.
Kombinasi dari faktor-faktor tersebut bisa memicu kondisi yang dikenal sebagai thermal runaway, yaitu reaksi berantai cepat yang menghasilkan panas ekstrem hingga menyebabkan kebakaran atau ledakan.
 
Baca Juga:
Profil Terra Drone, Perusahaan yang Kantornya Terbakar dan Menewaskan 22 Orang

Oleh karena itu, pengelolaan pengisian, penggunaan, dan penyimpanan baterai menjadi aspek krusial dalam mencegah insiden. Langkah-langkah mitigasi yang disarankan antara lain: menggunakan charger resmi sesuai spesifikasi pabrikan, tidak meninggalkan baterai tanpa pengawasan saat proses pengisian, memberikan jeda pendinginan sebelum pengisian ulang, rutin memeriksa kondisi fisik baterai, serta menyimpan baterai di tempat yang stabil dan aman dari suhu ekstrem maupun tekanan fisik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)