Rencana Spin-off Aset Fiber Telkom Dinilai Genjot Efisiensi dan Dividen Negara

Gedung DPR-MPR. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.

Rencana Spin-off Aset Fiber Telkom Dinilai Genjot Efisiensi dan Dividen Negara

Achmad Zulfikar Fazli • 8 December 2025 11:54

Jakarta: Langkah transformasi bisnis yang gencar dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendapat respons positif. Khususnya, melalui strategi streamlining dan pemisahan aset infrastruktur wholesale fiber ke anak usaha.

Anggota Komisi VI DPR, Achmad, menilai inisiatif korporasi ini sebagai langkah strategis yang progresif dan sejalan dengan tren industri telekomunikasi global, pemisahan antara bisnis infrastruktur (InfraCo) dan layanan ritel (ServiceCo) menjadi semakin umum. Hal tersebut juga sebagai langkah krusial dan terencana.
 


“Kami melihat upaya streamlining ini sebagai bagian integral dari strategi jangka panjang Telkom untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan setiap unit bisnis memiliki fokus yang tajam,” ujar Achmad di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.

Menurut dia, penataan tersebut penting agar aset besar yang dimiliki Telkom dapat dioptimalkan secara maksimal, tidak hanya untuk keuntungan perusahaan. Tetapi juga kontribusi bagi negara.

Mengenai rencana pemisahan (spin-off) aset infrastruktur jaringan fiber wholesale ke Telkom Infrastruktur Fiber (TIF), dia mengaku sangat mendukung.

“Inisiatif pemisahan aset ini bukan sekadar restrukturisasi biasa. Ini adalah langkah yang sangat progresif,” tegas Achmad.

Pemurnian bisnis infrastruktur ke TIF (InfraCo) akan memungkinkan Telkom Group untuk memfokuskan pengelolaan jaringan secara lebih terarah, membuka akses infrastruktur secara lebih luas bagi seluruh pelaku industri, serta mempercepat pemerataan dan peningkatan kualitas layanan digital di seluruh Indonesia. 

Dia juga optimistis pemisahan aset ini berpotensi meningkatkan dividen yang disetorkan Telkom kepada negara.


Gedung Telkom. Foto: Dok. Telkom.

“Logikanya, dengan memfokuskan TIF sebagai penyedia infrastruktur wholesale yang efisien dan netral, utilisasi aset akan meningkat. Peningkatan efisiensi dan potensi valuasi yang lebih baik dari InfraCo yang murni inilah yang pada akhirnya dapat menggenjot laba perusahaan,” jelas Achmad.

Dia menambahkan laba bersih yang lebih optimal secara langsung akan berbanding lurus dengan peningkatan dividen yang diterima oleh negara sebagai pemegang saham mayoritas. Inisiatif Telkom memisahkan aset Infrastruktur ke TIF juga diyakini akan memberikan dampak positif yang luas pada keseluruhan industri telekomunikasi (Telco) nasional.

“TIF berpeluang besar untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat dan inklusif di tingkat layanan,” kata Achmad.

Keberadaan TIF dianggap sebagai penyedia akses jaringan yang lebih netral dan terbuka, operator telekomunikasi lainnya, termasuk penyedia jasa internet (ISP) skala kecil dan menengah, dapat mengakses infrastruktur dengan lebih mudah.

“Ini adalah katalisator bagi pertumbuhan ekosistem digital Indonesia,” ujar Achmad.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)