Moody's Naikan Pertumbuhan Ekonomi AS

Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Moody's Naikan Pertumbuhan Ekonomi AS

Arif Wicaksono • 3 September 2023 08:29

London: Lembaga pemeringkat kredit Moody's menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS tahun 2023. Ekonomi AS tak terpengaruhi oleh kenaikan suku bunga The Fed.

“Kami telah menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat menjadi 1,9 persen pada tahun 2023 dari 1,1 persen pada perkiraan bulan Mei, mengakui kuatnya momentum ekonomi yang mendasarinya,” kata Moody’s dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 3 September 2023.

Perusahaan tersebut, yang kini menjadi satu-satunya lembaga tiga besar yang memiliki peringkat triple A terbaik untuk AS setelah penurunan peringkat Fitch bulan lalu yang mengatakan bahwa suku bunga yang tinggi akan menjadi penghambat perekonomian.

“Kami yakin akan sulit bagi The Fed untuk mencapai penurunan inflasi yang berkelanjutan ke target 2 persen jika kondisi perekonomian saat ini terus berlanjut. Dalam pandangan kami, pertumbuhan beberapa perempat di bawah tren diperlukan untuk mencegah overheating.”Moody's.

Sebaliknya, laporan tersebut mengatakan Tiongkok menghadapi tantangan pertumbuhan yang cukup besar yang berasal dari lemahnya kepercayaan dunia usaha dan konsumen di tengah ketidakpastian ekonomi dan kebijakan, berlanjutnya kesengsaraan di sektor properti dan populasi pekerja yang menua.

pertumbuhan ekonomi dunia

Moody's mempertahankan proyeksi pertumbuhan tahun ini sebesar 5 persen, namun memangkas perkiraan tahun 2024 menjadi 4 persen dari 4,5 persen sebelumnya.

Negara ini memberi peringkat pada Tiongkok pada A1 dengan prospek stabil, yaitu empat tingkat di bawah peringkat Aaa tertinggi di AS.  Moodys juga memangkas perkiraan tahun depan untuk Tiongkok, dengan mengatakan bahwa meskipun risiko resesi telah menurun di Amerika Serikat, tantangan Tiongkok semakin meningkat.

“Data dari Tiongkok menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi dari kebijakan nol-Covid-19 yang berkepanjangan masih tidak terdengar, karena momentum pembukaan kembali yang terlihat pada bulan Maret, April dan Mei tampaknya memudar. Kami percaya bahwa kepercayaan konsumen yang rendah menghambat pengeluaran rumah tangga, dan ketidakpastian ekonomi dan kebijakan akan terus membebani keputusan bisnis." tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)