KRL ilustrasi. Foto: Media Indonesia.
Putri Anisa Yuliani • 25 June 2023 08:47
Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter meneken kesepakatan dengan PT INKA untuk pengadaan 16 rangkaian kereta (trainset) yang dikirim bertahap pada 2025-2026. Sebanyak tiga rangkaian kereta baru akan didatangkan untuk penggantian sarana KRL dan melakukan retrofit 19 sarana KRL pada 2024, serta mendatangkan 8 trainset baru pada 2027.
"Dengan demikian total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027. Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan resmi, Minggu, 25 Juni 2023.
Anne mengatakan pengadaan sarana KRL lewat cara retrofit dan unit baru dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang commuter line. KAI Commuter haru memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodasi pengguna yang sudah menembus 850 ribu per hari, dengan volume tertinggi 975 ribu.
Selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter, ada opsi dukungan pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut. Ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri.
"Hal ini terus dikaji dan dikoordinasikan dengan stakeholder termasuk dampak terhadap PSO (public service obligation) yang sedang kami hitung dan kaji," ungkap Anne.
KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai Induk Perusahaan rutin berkoordinasi dengan PT INKA mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru. Ini untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah tidak akan mengimpor barang bekas karena berpotensi melanggar tiga aturan. Menurut Luhut, tanpa impor layanan angkutan penumpang tidak akan terganggu.
Namun, pemerintah masih membuka opsi untuk mengimpor kereta baru sebanyak tiga rangkaian atau tiga trainset. Sementara untuk jangka pendek, Luhut menyebut opsi retrofit yang dipilih.
Luhut mengatakan pemerintah akan menyiapkan dana Rp9,3 triliun untuk produksi KRL dalam negeri. Dia menyebut produksi akan dilakukan di Banyuwangi dan Madiun.